Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Isi Surat Buronan Teroris Syaifuddin Zuhri

Kompas.com - 29/09/2009, 18:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Laptop Noordin M Top memuat surat yang ditulis Syaifuddin Zuhri kepada keluarganya. Zuhri adalah salah satu buronan teroris yang sampai saat ini masih dikejar polisi.

Syaifuddin Zuhri alias Ustaz Syaifuddin Zuhri alias Udin alias Soleh masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Ia diduga terlibat aksi terorisme sebagai perekrut pelaku pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton.

Berikut isi surat tersebut.

Kita adalah organisasi yang rapih pemimpinnya ada bendaharanya, ada yang ngurusin dana, ada yang tugasnya cari orang alias profokator, ada ulama yang memberikan fatwa dan pengarahan, ada yang jagain keluarga mujahid, ada yang cari mobil, ada yang cari bahan peledak, cari senjata, ada yang urusan dalam dan luar negeri, urusan politik ancaman untuk musuh, ada yang kerjaannya bikin film rekaman, ada yang tukang antar jemput pesan/orang/barang/surat, ada yang menjadi relawan syahid dan lain sebagainya

Meyakini bahwa negara beserta sistem undang-undangnya adalah nyata kafir dan bukan dari Allah (Islam)

Yang berubah adalah pemimpin-pemimpin atau qiyadah-qiyadah yang telah menjual prinsip-prinsip suci dan fundamental ke sampah

Meneruskan dakwah-dakwah di kedutaan RI yang berujung pada sikap tak jelas kawan-kawan dan bermuamallah dengan thagut-thagut KBRI

Udin banyak terlibat dalam pergaulan dengan mereka-mereka yang akhirnya dikenal dengan tahnzim al qaidah

Teman-teman Indonesia tidak ada yang memahami pergerakan udin ini karena sudah antipati dan menuduh udin ikut gerakan salafi mukbil

Terus kenapa di Indonesia ... ? Akhi, yang membantai saudara saudara kita adalah Amerika dan Australia...

Terus 2005 sampai saat ini si abi menempati posisi yang sangat strategis dalam jaringan alqaidah asia tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com