Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Praktis Menangkal Klaim Warisan Budaya oleh Pihak Asing

Kompas.com - 26/08/2009, 16:29 WIB

1. Sebanyak mungkin misi kebudayaan ke luar negeri menampilkan kesenian Tari Pendet;
2. Seluruh perwakilan RI di luar negeri dalam berbagai kesempatan diupayakan untuk mengenakan pin atau atribut lainnya yang menggambarkan kesenian Tari Pendet;
3. Diupayakan agar iklan komersial dapat seoptimal mungkin menunjukkan kesenian Tari Pendet;
4. Menayangkan cerita tentang Tari Pendet di media TV internasional seperti Discovery Travel and Living (Cina, India, Singapura dan Malaysia seringkali menggunakan jaringan TV tersebut untuk mempromosikan Warisan Budayanya);
5. Diproduksi berbagai macam produk barang yang menggambarkan kesenian Tari Pendet, seperti suvenir, kaos, kemeja, CD musik, film, dan sebagainya.

Namun demikian, semua upaya itu hanya berhenti dalam waktu yang relatif pendek jika rasa memiliki terhadap Warisan Budaya itu sendiri tidak tertanam secara mendalam di dalam diri masyarakat. Oleh karena itu, secara paralel -oleh seluruh pemangku kepentingan terkait- perlu dilakukan berbagai upaya lainnya yang justru jauh lebih penting, antara lain:
1. Meningkatkan upaya untuk menggali kembali pengetahuan mengenai berbagai Warisan Budaya bangsa untuk menemukan berbagai nilai luhur yang dikandungnya dan dapat memberikan kebanggaan berbangsa dan bernegara;
2. Memberikan penghargaan yang tinggi -material dan non material- kepada para maestro atau human living treasure yang telah berjasa melestarikan dan mengembangkan Warisan Budaya bangsa;
3. Secara sistematis dan berkelanjutan menanamkan kembali nilai-nilai luhur dari Warisan Budaya bangsa ke dalam perilaku keseharian masyarakat;
4. Mengintegrasikan kearifan lokal di dalam berbagai perencanaan kebijakan pembangunan dan pengembangan usaha, dan sebagainya.

Persoalannya sekarang adalah, seberapa besar perhatian kita terhadap perlindungan dan promosi Warisan Budaya bangsa? Seberapa besar kebanggaan kita terhadap Warisan Budaya milik bangsa sendiri? Satu hal yang harus direnungkan adalah apakah reaksi masyarakat kita terhadap klaim oleh pihak asing -seperti Malaysia- hanya sekedar upaya untuk mempolitisasi berbagai ketidakberesan yang terjadi di Indonesia ataukah kita memang sangat mencintai dan bangga dengan Warisan Budaya bangsa sehingga harus dilindungi dari pengakuan oleh pihak manapun yang bukan pemiliknya, seperti halnya yang dilakukan oleh bangsa Jepang.

???
basuki antariksa
 
Biro Kerja Sama Luar Negeri
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Catatan: Selama ini penulis menangani masalah perlindungan Warisan Budaya Takbenda/Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional. Substansi artikel ini sepenuhnya adalah pendapat pribadi, artinya tidak mencerminkan kebijakan Depbudpar dan didasarkan kepada pengalaman menangani isu ini selama beberapa waktu.
Jika substansi tersebut memerlukan perubahan/modifikasi dalam kaitannya untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu masyarakat mengenai bagaimana sebenarnya duduk persoalan masalah perlindungan warisan budaya bangsa dan kaitannya dengan Hak Kekayaan Intelektual, dengan senang hati saya siap untuk berdiskusi dan melakukan modifikasi terhadap artikel tersebut. Terima kasih banyak sebelumnya.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com