JAKARTA, KOMPAS.com — Tindakan sebanyak 1.068 warga negara Indonesia yang sengaja berdemonstrasi di depan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dengan tujuan untuk ditahan mencoreng citra Indonesia di mata internasional.
"Kondisi WNI di Jeddah dari sisi kemanusiaan baik. Namun, dari sisi wajah bangsa menyedihkan," ujar Teuku Faizasyah, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, di Kantor Deplu, Jakarta, Jumat (21/8).
Peristiwa tersebut terjadi pada 19 Agustus 2009. Sebanyak 586 WNI yang terdiri atas 360 pria dan 208 wanita sekitar pukul 22.30 waktu setempat mendatangi KJRI di Jeddah. Hal tersebut mereka lakukan untuk menarik perhatian pihak keamanan Arab Saudi.
Mereka sengaja melakukan hal tersebut agar ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia. Pihak keamanan menangkap dan menempatkan mereka di penampungan sementara. Mendengar hal tersebut, datang lagi 500 WNI bermasalah dengan tujuan yang sama.
WNI bermasalah tersebut adalah warga negara yang melakukan ibadah di Arab Saudi, tetapi tidak memiliki tiket pulang. Selain itu, terdapat juga TKI yang melarikan diri dari majikan. "Mereka sengaja ditangkap agar bisa pulang gratis dan tidak membayar denda," kata dia.
Faizasyah mengatakan, saat ini 1.068 WNI tersebut berada di tempat penampungan sementara dan menunggu kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Rencananya mereka akan dipulangkan ke Indonesia. Namun, karena jumlahnya yang besar, pihak Arab Saudi meminta bantuan Pemerintah Indonesia.
Faiz menerangkan, saat ini pemerintah sedang mencari sumber dana untuk memulangkan WNI bermasalah tersebut. "Kami sedang cari sumber dana. Namun, yang terpenting adalah kejadian ini tidak terjadi lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.