Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.068 WNI Minta Pulang Gratis, Wajah RI Tercoreng

Kompas.com - 21/08/2009, 11:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tindakan sebanyak 1.068 warga negara Indonesia yang sengaja berdemonstrasi di depan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dengan tujuan untuk ditahan mencoreng citra Indonesia di mata internasional.

"Kondisi WNI di Jeddah dari sisi kemanusiaan baik. Namun, dari sisi wajah bangsa menyedihkan," ujar Teuku Faizasyah, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, di Kantor Deplu, Jakarta, Jumat (21/8).

Peristiwa tersebut terjadi pada 19 Agustus 2009. Sebanyak 586 WNI yang terdiri atas 360 pria dan 208 wanita sekitar pukul 22.30 waktu setempat mendatangi KJRI di Jeddah. Hal tersebut mereka lakukan untuk menarik perhatian pihak keamanan Arab Saudi.

Mereka sengaja melakukan hal tersebut agar ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia. Pihak keamanan menangkap dan menempatkan mereka di penampungan sementara. Mendengar hal tersebut, datang lagi 500 WNI bermasalah dengan tujuan yang sama.

WNI bermasalah tersebut adalah warga negara yang melakukan ibadah di Arab Saudi, tetapi tidak memiliki tiket pulang. Selain itu, terdapat juga TKI yang melarikan diri dari majikan. "Mereka sengaja ditangkap agar bisa pulang gratis dan tidak membayar denda," kata dia.

Faizasyah mengatakan, saat ini 1.068 WNI tersebut berada di tempat penampungan sementara dan menunggu kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Rencananya mereka akan dipulangkan ke Indonesia. Namun, karena jumlahnya yang besar, pihak Arab Saudi meminta bantuan Pemerintah Indonesia.

Faiz menerangkan, saat ini pemerintah sedang mencari sumber dana untuk memulangkan WNI bermasalah tersebut. "Kami sedang cari sumber dana. Namun, yang terpenting adalah kejadian ini tidak terjadi lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com