Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Besar Polri Pasca-Lumpuhkan Noordin

Kompas.com - 08/08/2009, 13:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberhasilan aparat kepolisian melakukan penggerebekan di sarang persembunyian Noordin M Top cukup diapresiasi, apalagi gembong teroris itu diduga kuat tewas dalam kepungan polisi selama dua hari ini. Kendati demikian, pihak kepolisian diminta jangan terlena atas keberhasilan "melumpuhkan" otak sejumlah aksi bom di Indonesia itu.

Pengamat militer Andi Widjajanto mengingatkan, polisi dan intelijen memiliki PR besar memperbaiki kelemahan dalam mengungkap sejumlah aksi terorisme. Kelemahan intel, menurutnya, dalam hal cegah tangkal terorisme.

"Ini masalah besar. Selama ini, lemah sekali dalam mengantisipasi serangan berikutnya," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (8/8).

Jika cegah tangkal ini dilakukan secara tepat, kerja dan strategi antiteror yang dijalankan akan membuahkan hasil dalam waktu yang relatif cepat.

Dihubungi terpisah, anggota Komisi Hukum (Komisi III) DPR, Eva Kusuma Sundari, mengkritisi kerja kepolisian yang baru bergerak ketika aksi terjadi. Penumpasan jaringan teroris seharusnya dilakukan secara terus-menerus.

"Kalau sekarang kan, setelah bom, baru energi polisi dan Densus dilipatgandakan. Ini harus menjadi pelajaran. Kenapa harus tunggu ada bom meledak baru bergerak," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. Lamanya waktu yang dibutuhkan polisi untuk menaklukkan Noordin, menurut Eva, memberikan waktu bagi teroris untuk memperkuat diri dan melakukan regenerasi.

"Sekarang momentumnya. Kalau masih ada otak lain, harus segera ditangkap agar tidak menjadi ancaman baru," ungkapnya. Anggaran antiteror bagi Polri yang ditingkatkan mencapai Rp 1 triliun diharapkannya bisa dimanfaatkan untuk memacu kerja Densus 88 dan kepolisian.

Ia juga berharap, Polri tidak memainkan ego sektoral dalam mengungkap jaringan terorisme. "Jaringannya harus dituntaskan. TNI sudah menawarkan diri untuk membantu meningkatkan keterampilan intelijen. Saya berharap, Polri mau bekerja sama dengan TNI, jangan memainkan egonya," ujar Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com