Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Irian Barat dalam Kenangan

Kompas.com - 10/07/2009, 23:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembebasan wilayah Irian Barat yang sekarang disebut Papua dan Papua Barat tampaknya menjadi momen paling menarik bagi Kolonel Infantri (Purn) Drs R Ridhani, dari pusat sejarah TNI. Maka, buku berjudul Mayor Jenderal Soeharto - Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat meluncur, Jumat (10/7) di Jakarta.

"Peristiwa Irian Barat mungkin operasi militer yang paling besar dalam sejarah peperangan di Indonesia," ujar Ridhani. Bagi anggota Tim Pokja Penulisan Buku Sejarah TNI 1945-2000 ini, peristiwa militer ini melibatkan seluruh potensi nasional dan persenjataan yang cukup besar se-Asia Tenggara.

Mantan Presiden Soeharto (alm) menjadi sorotan utama dalam buku setebal 300-an halaman ini. Soeharto merupakan salah satu orang besar di Indonesia. Dalam tempo singkat, Soeharto mampu merencanakan dan melaksanakan operasi-operasi militer gabungan dalam skala besar walau kondisi ekonomi negara saat itu kurang menguntungkan, kata Ridhani.

Karena itu, dengan menampilkan dan mengenang langkah-langkah dan strategi yang disiapkan Soeharto dalam operasi militer untuk membebaskan Irian Barat, jasa tokoh utama Orde Baru ini terkenang, terutama oleh generasi muda sekarang, tak hanya peristiwa sejarahnya meski, kata Ridhani, data yang dimilikinya untuk menulis buku ini masih minim.

Laksamana TNI (Purn) Sudomo, salah satu pelaku sejarah dalam pembebasan Irian Barat, menambahkan, buku ini baik untuk dibaca oleh generasi muda. "Buku ini baik bagi generasi muda untuk mengetahui sejarah yang kita punyai mengenai Irian Barat," ujar Sudomo di sela-sela bedah buku ini.

"Semoga buku ini bermanfaat bagi generasi muda sehingga dapat mengambil teladan dari kepemimpinan Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat, Soeharto," kata Ridhani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com