JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Andi Alfian Mallarangeng yang menyinggung salah satu etnis tidak bisa dianggap sebagai pernyataan biasa. Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kecipratan getahnya. Ia didesak untuk memerintahkan sang jubir meminta maaf.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, saat mengikuti kampanye SBY-Boediono di Makassar, Andi mengatakan, "Belum saatnya orang Bugis menjadi pemimpin."
"Pernyataan Andi itu konyol. Dia akademisi, S-3, Phd, statement itu bukan hanya tidak etis, tapi juga tidak cerdas. Bagaimanapun, semua tahu, siapa pun bisa jadi Presiden tanpa memandang suku, agama, dan asal-usulnya," kata pengamat politik LIPI, Syamsuddin Haris, di Jakarta, Jumat (3/7).
Meski hanya mengatakan "belum waktunya", menurut dia, sudah ada unsur pendiskreditan terhadap etnis tertentu. "Belum waktunya, lalu kapan? Bukan hanya pernyataan yang sempit, tapi agak picik," ujar dia.
Oleh karena itu, SBY harus meminta dan memaksa Andi, yang juga Juru Bicara Presiden, untuk meminta maaf. Jika tidak, ia memprediksi akan menjadi bumerang bagi SBY. "Suara SBY di Sulawesi Selatan bisa beralih kepada pasangan lain secara signifikan. Apalagi, kabarnya dalam survei terakhir Lembaga Survei Indonesia, elektabilitas SBY turun. Dan bisa jadi akan turun semakin signifikan dengan pernyataan Andi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.