Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahendradatta: Prabowo Itu Minyak Samin Cap Garuda

Kompas.com - 24/06/2009, 17:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai saat ini gaung memperjuangkan Syariah Islam untuk masuk dalam konstitusi masih terus mengemuka termasuk menjelang pilpres mendatang. Bagaimana para capres mengakomodasi kepentingan tersebut?

"Salah satu capres pro umat adalah memperjuangkan Syariah Islam di seluruh sendi kehidupan secara konstitusional yang di antaranya adalah mempertahankan Perda Syariah yang sudah ada dan mendukung lahirnya Perda Syariah di tempat lainnya," kata Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Al Khathtath dalam "Diskusi Bedah Tiga Capres, Siapa Capres Pro Umat?" di Jakarta, Rabu (24/6).

Menanggapi pernyataan Al Khathtath tersebut, M Mahendradatta dari Tim Sukses Megawati-Prabowo menegaskan bahwa pasangan Megawati-Prabowo akan mengakomodasi kepentingan umat Muslim tersebut. "Namun, tidak perlu gembar-gembor tho. Kami ini Islam, kami tegakkan Syariah Islam," papar Mahendradatta yang ditemui seusai diskusi.

Namun, yang perlu dicatat, lanjutnya, ia tidak mewakili Megawati karena ia mengaku lebih mengenal sosok Prabowo. Oleh karena itu, menurut Mahendradatta, Prabowo tidak akan membuat kebijakan-kebijakan yang merugikan umat Muslim.

"Dalam konsepnya, Probowo kan pro rakyat. Nah, rakyat kita kan mayoritas umat Islam, jadi tidak akan buat kebijakan yang merugikan mayoritas penduduk Indonesia," ungkapnya. Untuk itu, lanjut Mahendradatta, Prabowo akan memasukkan unsur-unsur Syariah Islam ke dalam kebijakannya.

Dengan perumpamaan, ia mengatakan Prabowo itu seperti minyak samin capnya garuda. Artinya, Prabowo itu isinya murni Islam, tetapi karena ilmu Islamnya masih dangkal capnya garuda bukan unta.

"Idealnya pemimpin kita itu seperti minyak samin cap unta. Namun yang bahaya ada minyak babi capnya unta, orangnya Islam tetapi tidak berkelakuan sebagai orang Islam," ungkapnya tanpa menyebut siapa yang dia maksud dengan minyak babi cap unta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com