Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Laporkan Spanduk Gerakan Satu Putaran Mega-Prabowo

Kompas.com - 22/06/2009, 18:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melaporkan beredarnya spanduk "Gerakan Satu Putaran untuk Mega-Prabowo" ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Spanduk yang beredar tersebut mengatasnamakan Denny JA sebagai Direktur Eksekutif LSI yang jelas-jelas melakukan kampanye satu putaran untuk SBY-Boediono.

"Kami melaporkan untuk diusut dan ditindak bahwa dalam beberapa hari kemarin muncul banyak spanduk yang isinya gerakan satu putaran milik nomor urut 1, Mega-Prabowo," kata Agust Prasetyohadi, Direktur Perhimpunan Peduli Indonesia LSI, ketika jumpa pers, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Senin (22/6).

Ia menyatakan spanduk tersebut palsu dan beredar di berbagai wilayah di Jabotabek, seperti di Jalan Palmerah, Kampung Melayu, Ciputat, dan Cipinang. "Spanduk ini palsu karena yang asli adalah yang sesuai dengan hasil survei kami, bahwa SBY-Boediono yang potensial menang satu putaran, bukan capres lainnya. Jumlahnya ratusan lagi," tuturnya.

Dalam laporannya, LSI merasa dirugikan karena adanya foto Denny JA dalam spanduk tersebut. Foto tersebut dipadukan dengan nama Megawati-Prabowo. Lebih jauh Agust mengatakan menyerahkan persoalan ini kepada Bawaslu. "Kita tidak menuduh siapa yang memasang. Kita minta Bawaslu mengusut," ujarnya.

Di tempat yang sama, anggota Baaslu Agustiani Tio, yang menerima laporan itu, mengatakan akan menindaklanjuti dan mengkaji lebih jauh laporan LSI. Ia menuturkan, bila terbukti masalah ini merupakan ranah pemilu maka akan menjadi tanggung jawab Bawaslu dan akan segera diproses.

"Ini kami kaji dulu. Kalau pencemaran nama baik itu bukan ranah pemilu, tetapi pidana umum," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com