Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Kerakyatan Cuma Kulitnya....

Kompas.com - 18/06/2009, 18:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsep ekonomi kerakyatan yang digaungkan oleh pasangan capres dan cawapres Megawati-Prabowo dinilai hanya slogan. Nantinya akan tetap menjalankan agenda-agenda neolib.

"Ekonomi kerakyatan itu 'LKDL', luarnya kerakyatan dalamnya liberal," kata Ketua DPP Hizbut Tahrir MR Kurnia saat diskusi di Jakarta, Kamis (18/6).

Kurnia mengatakan, sikap yang akan diambil oleh Mega jika terpilih tidak akan berbeda dengan SBY yang menjalankan agenda neolib. "Dulu Presidennya Mega, Menko Polkam-nya SBY, Menko Kesra-nya JK, dan Menteri Keuangan-nya Boediono. Jadi sama saja, mereka satu kongsi," lontarnya.

Pada pemerintahan Mega, kata Kurnia, telah melakukan agenda-agenda neoliberalisme dengan menaikan harga BBM serta adanya UU yang berbau neolib, seperti UU Migas, UU Penanaman Modal, dan UU Pendidikan. "Itu semua pada zaman Mega," ungkapnya.

Sedangkan pemerintahan sekarang, ungkap Kurnia, juga ikut menjalankan agenda-agenda neolib, dapat dilihat dengan menjamurnya ritel modern yang mematikan pasar tradisional. Selain itu, adanya liberalisasi di sektor minyak dan gas yang 84 persen dikuasai oleh asing.

Kurnia mengatakan, liberalisasi juga mengakibatkan maraknya praktik prostitusi dan pornografi di Indonesia. Sebagai contoh, berdasarkan penelitian Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia Tahun 2008 terhadap anak usia 13-18 persen, 62 persen yang diteliti pernah melakukan hubungan di luar nikah

."Belum lagi privatisasi di PT Freeport yang dalam setahun mereka mendapat Rp 46 triliun, dan Indonesia hanya kebagian Rp 1 triliun," lontarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com