Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Bisa Saja Orang Aceh Jadi Presiden RI

Kompas.com - 13/06/2009, 10:12 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Calon presiden Muhammad Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden RI menjanjikan, selain akan terus menjaga dan melanjutkan perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dia juga akan terus menjaga dan melanjutkan keberadaan partai lokal, yakni Partai Aceh (PA). Pasalnya, PA merupakan konsekuensi dari perdamaian yang harus ada di "Bumi Serambi Aceh".

Janji itu ditegaskan Kalla, saat memberikan pidato di acara pertemuan Kalla, yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan pimpinan dan kader PA di Kantor DPP Partai Aceh di jalan SA Mahmudsyah, Banda Aceh, NAD, Sabtu (13/6).

Kedatangan Kalla ke Kantor DPP PA disambut secara adat dengan percikan air dari daun Puesijuek dan taburan gabah dan padi serta ketan bakar oleh Ketua Majelis Ulama NAD Tengku Ali Muna.

Sebelumnya, Kalla disambut hangat oleh Ketua Umum DPP PA, yang juga Ketua Komisi Peralihan Aceh (KPA), Muzakir Manaf; dan Sekjen DPP PA M Yahya; serta jajaran pengurus PA lainnya.

Adapun Kalla didampingi Sekjen DPP Partai Golkar Soemarsono dan anggota serta jajaran pengurus Partai Golkar lainnya. Gubernur NAD Irwandi Yusuf juga ikut mendampingi Kalla. "Saya berjanji, jika saya terpilih dan menjadi pemimpin bangsa ini, saya akan terus menjaga dan melanjutkan partai lokal di Aceh. Saya percaya, dengan adanya partai lokal, perdamaian akan terus berjalan. Semua aspirasi bisa dijalankan," tandas Kalla.

Menurut Kalla, nama dan tanda tangannya dikukuhkan untuk menyetujui berdirinya partai lokal dalam Nota Kesepahamanm (MoU) Perdamaian Aceh dengan Pemerintah RI. "Tidak ada yang berani meneken karena memang klausul inilah yang paling terakhir dan sulit untuk disetujui dalam perundingan tersebut. Namun, dengan kepercayaan dan dukungan doa sebelum saya teken pada pukul 02.00 dini hari itu bahwa kita harus percaya kepada komponen bangsa, termasuk dari Aceh," ungkapnya.

Ditambahkan Kalla, "Saya jamin keberagaman seperti di Aceh ini, termasuk dengan partai politik lokalnya, apalagi Aceh merupakan tonggak awal saat berdirinya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa ini harus adil."

Kalla melanjutkan, pemilu presiden di Amerika Serikat telah mengubah semunya dan menembus batas-batas apa pun. "Begitu juga kalau saya terpilih sebagai presiden, saya juga akan menembus batas-batas tersebut. Saya dan Wiranto adalah pasangan nusantara. Saya Sulawesi dan Pak Wiranto Jawa. Kalau nanti saya jadi Presiden di 2009 ini, pilpres mendatang bisa saja orang Aceh menjadi presiden RI," ungkap Kalla.

Sementara itu, Muzakir mengatakan, siapa pun presiden yang terpilih diharapkan terus memelihara serta mempertahankan perdamaian dan partai lokal di Aceh. "Apalagi jika Pak Kalla terpilih menjadi presiden RI, tentunya perdamaian dan partai lokal di Aceh akan lebih-lebih lagi terjamin," kata Muzakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com