Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saiful: LRI Salah Baca Survei

Kompas.com - 08/06/2009, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Presiden Direktur Lembaga Riset Indonesia (LRI) Johan O. Silalahi yang menantang Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan taruhan kredibilitas lembaga survei mendapat tanggapan langsung dari Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani. "LSI tidak pernah bilang satu putaran dalam pilpres mendatang. Kami tidak pernah buat proyeksi," kata Saiful ketika dihubungi Kompas.com, Senin (8/6).

Perkataan Saiful ini terkait dengan pemberitaan sebelumnya. Dalam berita itu dikatakan Johan keberatan jika LSI mengatakan pilpres mendatang hanya akan terjadi satu putaran. Apalagi didasarkan pada hasil survei LSI yang menyebutkan elektabilitas SBY-Budiono mencapai 71 persen. Hasil lengkap survei LSI yang dibiayai Fox Indonesia, konsultan politik SBY-Boediono, menempatkan elektabilitas Mega-Prabowo 16,4 persen, dan JK-Wiranto 6 persen.

Hasil survei ini berbeda jauh dengan yang dilansir LRI, organisasi sayap dalam Tim Sukses pasangan JK-Wiranto, kemarin (7/6). Hasilnya, elektabilitas SBY-Boediono saat disurvei sebesar 33,02 persen disusul JK-Win 29,29 persen dan Mega-Prabowo 20,09 persen. Dari data ini, LRI yakin bahwa pilpres akan berlangsung dua putaran, bukan satu putaran sebagaimana dikatakan LSI.

Menurut Saiful, dalam persolan ini ada kesalahan dalam membaca hasil survei. Hasil survei, lanjutnya, hanya bisa dipakai untuk membaca suatu elektabilitas hanya di saat waktu survei. Lewat hari itu, hasil surveinya pasti berbeda. "Maka pernyataan yang benar adalah 'menurut hasil survei LSI ketika survei dilakukan, pilihan masyarakat memilih SBY-Boediono.' Sudah begitu saja," jelasnya.

Hal itu berbeda, ia menyambung, jika dikatakan 'berdasarkan hasil survei hari ini elektabilitas SBY 71 persen, maka pilpres mendatang akan berlangsung dua putaran.' Menurut Saiful, kalimat terakhir ini yang ditangkap Johan terhadap LSI, dan itu salah. Lebih lanjut Saiful mengatakan LSI bukanlah lembaga judi yang membuat kesimpulan tanpa melakukan survei. Untuk dapat mengatakan pilpres berlangsung satu atau dua putaran harus melakukan survei berkali-kali. Setidaknya dalam dua tahun dilakukan 30 kali survei. "Sedangkan untuk pilpes ini saja LSI baru melakukan satu survei, mana mungkin dari satu survei itu kami berani buat proyeksi ke depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com