JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden yang kini menjadi capres PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan perlu ketegasan dan keberanian pemerintah untuk menyelesaikan persoalan Ambalat dengan Malaysia. Ratusan pelanggaran yang dilakukan Malaysia di wilayah perbatasan sejak tahun 2007 seharusnya membuat Indonesia tegas dalam menyampaikan nota diplomatik.
Mega merinci data pelanggaran yang dilakukan Malaysia di kawasan Ambalat sebanyak 76 kali di tahun 2007, 23 kali pada tahun 2008, dan 11 kali pelanggaran di tahun 2009.
"110 kali keluar masuk, bolak-balik kok seperti ngeledek saja. Kalau kesenggol kapal Malaysia, saya khawatir kita yang kepental, bukan mereka. Coba lihat kondisi alutsista kita. Ini bukan fitnah, hitung saja sudah berapa pesawat yang jatuh," kata Mega saat menjadi keynote speaker pada diskusi mengenai Ambalat di Jakarta, Jumat (5/6).
Mega mengingatkan, hal ini harus menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa. "Tanggung jawab ini bukan hanya tanggung jawab seseorang, tapi tanggung jawab kita bersama," kata Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Mega juga mengatakan, persoalan perbatasan di Blok Ambalat yang kembali mencuat hendaknya tak sekadar diperdebatkan. Menurutnya, persoalan yang menyangkut kawasan perbatasan juga berhubungan bagaimana memandang negara. Selama ini, dikatakan Mega, Indonesia terpaku pada bentuk negara yang dipandang kontinental atau mayoritas daratan.
"Padahal, perairan inilah yang harus dilindungi. Pokok persoalan bukan hanya soal Ambalat, kalau kita tidak tahu apa namanya negara kesatuan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.