JAKARTA, KOMPAS.com — Manuver Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais sempat menimbulkan kontroversi. Awalnya, ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang kerap menyerang SBY. Kini, ia berbalik berada di barisan pendukungnya meski mengaku tetap tak sepaham dengan pilihan SBY kepada Boediono sebagai cawapresnya.
Sebelum membuka Rakornas PAN, Selasa (26/5), Amien mengatakan, dirinya masih menunggu bukti dari Boediono untuk memberikan dukungannya.
"Saya mengharapkan bukti karena Boediono banyak tidak dipercaya masyarakat. Buktikan saja apa yang dikatakan di Sabuga bahwa Boediono membela rakyat. Buktikan untuk bisa menarik diri dari IMF, WTO, dan lembaga asing lain," ujar Amien di Hotel The Sultan, Jakarta.
Sikap PAN sendiri, menurutnya, masih satu suara, yaitu berkoalisi dengan Demokrat meskipun sejumlah kadernya banyak yang melompat pagar ke pasangan lain, JK-Wiranto dan ada pula yang mendukung Mega-Prabowo.
Saat disinggung mengenai jatah menteri di kabinet yang akan didapat PAN, Amien tak mau membukanya. Ia hanya mengakui bahwa memang akan ada power sharing atau berbagi kekuasaan. "Soal deal menteri, tidak sampai ke sana, tapi soal power sharing itu pasti dapat. SBY dalam Islam itu tawaduk. Saya tanya kepada beliau apakah partai kecil bisa dapat portofolionya, dijawab SBY bisa. Namun, beliau bilang pilpres saja belum mulai, itu namanya mendahului takdir, menang saja belum," kata mantan Ketua MPR ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.