Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kasus Jatim Sangat Mencemaskan

Kompas.com - 17/03/2009, 21:13 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com - Calon Presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, mengaku sangat cemas dan khawatir dengan kejadian mundurnya mantan Kapolda Jatim Inspektur Jenderal (Pol) Herman Surjadi Sumawiredja dari kepolisian. Seperti diwartakan, mundurnya Herman terkait kekecewaannya dicopot dari jabatannya tadi, menyusul kasus dugaan pemalsuan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur di sejumlah kabupaten beberapa waktu lalu.

Usai menggelar kampanye nasional perdana Partai Gerindra di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (17/3), Prabowo, juga mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyerahkan DPT, yang sampai saat ini tidak kunjung diberikan. "Kejadian itu sangat mencemaskan, apalagi ketika sebagai bangsa kita ini sudah sama-sama sepakat memilih jalan berdemokrasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," ujar Prabowo.

Dengan begitu, jika sampai terdapat kecurangan yang dilakukan secara sistematis oleh institusi negara terkait, hal seperti itu dinilai Prabowo sangat membahayakan kehidupan berdemokrasi sekaligus masa depan bangsa Indonesia.

Partai Gerindra, tambah Prabowo, mendesak pihak terkait segera menjawab dan memberi penjelasan menyusul langkah drastis yang diambil seorang perwira tinggi mantan pejabat Kapolda Jatim tersebut. "Selain itu kami juga minta KPU segera menyerahkan DPT secepatnya, baik hard-copy maupun soft-copy. Sekarang pemilu legislatif sudah tinggal kurang dari sebulan lagi. Kok DPT masih belum ada juga. Hal seperti itu berbahaya, DPT harus segera diserahkan," tegas Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo menegaskan dirinya dan Partai Gerindra akan berinisiatif menggagas pertemuan dengan sejumlah parpol lain untuk membahas persoalan tersebut dan sekaligus untuk memutuskan langkah bersama apa yang dapat ditempuh. "Nanti kita akan bahas bersama soal itu. Sekarang kami sudah bicarakan dengan Partai Kebangkitan Bangsa KH Abdurrahman Wahid dan bersma mungkin kami juga akan undang yang lain. Kalau benar ada seperti itu berbahaya sekali," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com