Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Positif Mega-Kalla, Prabowo Akan Temui Gus Dur

Kompas.com - 12/03/2009, 20:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden (capres) yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menilai pertemuan antarsesama capres dua partai politik (parpol) berbeda, Megawati Soekarnoputri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Jusuf Kalla dari Partai Golkar, hari ini sebagai bentuk komunikasi politik yang baik dan perlu dilakukan. Penilaian itu dinyatakan Prabowo, Kamis (12/3), seusai hadir dan berorasi dalam acara Rembug Buruh Nasional, yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

"Saya kira bagus ya, saling berkomunikasi politik seperti itu antartokoh-tokoh bangsa. Saya juga beberapa kali ketemu dengan sejumlah tokoh seperti Ibu Megawati dan yang lain. Berdemokrasi kan artinya juga saling berkomunikasi," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, dalam berkomunikasi politik semua pihak harus saling memberi masukan. Bahkan jika perlu saling kritik dan saling memberi saran, yang pada intinya dilakukan untuk sama-sama mencari solusi terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, Prabowo mengelak menjawab pertanyaan soal ke mana kecenderungan pihaknya akan "merapat" dalam konteks koalisi di tengah sejumlah fenomena "blok politik" seperti Blok M (Megawati), Blok J (Jusuf Kalla), ataupun Blok S (Susilo Bambang Yudhoyono).

"Lha, kok pake blok-blokan segala sih? Kalau Blok P memangnya ada belum, ya? Ha-ha-ha.... Nanti kita lihat sajalah. Saya sekarang memperjuangkan perubahan sistem. Siapa saja yang mendukung itu, ya monggo kita bekerja sama. Yang penting demi kemaslahatan bangsa dan rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Prabowo mengaku optimistis bakal memperoleh dukungan yang cukup signifikan terhadap dirinya sehingga mematahkan hasil survei dari lembaga-lembaga survei selama ini, yang masih sering menempatkan namanya dan Partai Gerindra dalam urutan posisi yang tidak diperhitungkan.

Saat ditanya apakah dalam waktu dekat dirinya sudah mengagendakan rencana pertemuan, baik sebagai undangan maupun sebagai pengundang, yang juga sekaligus bentuk penjajakan terhadap tokoh atau parpol tertentu, Prabowo mengatakan hal seperti itu tidak perlu dipublikasikan. Namun, Prabowo membenarkan dirinya akan bertemu mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid dalam waktu dekat. Kemungkinan pertemuan akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada akhir pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com