JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi pemerintahan yang ideal adalah gabungan partai politik yang menguasai 40 persen kursi legislatif. Jika lebih dari itu, koalisi tidak ada check and balance di tubuh pemerintahan. Sebaliknya jika kurang dari 20 persen koalisi pemerintahan mudah digoyangkan.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring pada acara diskusi bertajuk "Ke Arah Mana Koalisi Pascapemilu Legislatif 2009", Rabu (11/3) malam di Kantor DPP PKS Jakarta.
Turut hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie, beserta kader kedua parpol tersebut.
Tifatul kembali menegaskan bahwa partainya akan memutuskan untuk berkoalisi setelah hasil pemilu legislatif diumumkan. Ditambahkannya, PKS sangat berpeluang berkoalisi dengan Partai Demokrat.
"Dengan Demokrat, PKS jarang konslet. Hampir tidak ada perbedaan yang berarti. Kita tetap mesra dan bergandengan tangan," ujar Tifatul.
Hal senada diungkapkan oleh Hadi, menurutnya, Partai Demokrat telah banyak bekerja sama dengan PKS pada pilkada di sejumlah daerah seperti Bangka Belitung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kedua parpol tersebut juga telah berkoalisi pada pemerintahan SBY-JK pada 2004-2009.
"Setelah pemilu legislatif, Partai Demokrat akan mencari koalisi yang lebih kuat, efektif, bersisi, dan konsisten dalam membangun pemerintahan," ujar Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.