Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret, Puncak Penyebaran DBD

Kompas.com - 27/02/2009, 03:52 WIB

Selain Jakarta, kasus DBD juga merebak di berbagai daerah di Tanah Air. Kasus paling menonjol antara lain di Lampung. Di provinsi ini, sepanjang Januari 2009 tercatat 631 orang terserang DBD dan 8 orang di antaranya meninggal. Februari 2009, kasusnya turun menjadi 236 orang yang terserang dan 2 orang di antaranya meninggal dunia.

Di Kota Yogyakarta, selama 2009 ini tercatat sudah sekitar 100 kasus DBD dan korbannya separuhnya anak-anak balita. Dari kasus sebanyak itu, 1 orang meninggal dunia.

”Kami dan para juru pantau jentik sudah berupaya sekuat tenaga menanggulanginya. Namun, masyarakat juga harus berperan dengan menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Choirul Anwar.

Di Bandung, selama Januari-Februari 2009, tercatat sudah 1.689 kasus DBD dan 3 orang di antaranya meninggal. ”Korban yang meninggal, semuanya anak-anak,” kata Fetty Sugiharti, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Di Medan Sumatera Utara, DBD telah menyerang 21 kecamatan dan dua orang tercatat meninggal dunia. Adapun di Sumatera Barat, sepanjang Januari 2009, tercatat 190 kasus DBD dengan 2 orang meninggal.

Di Kalimantan Timur, sepanjang Januari saja sudah 301 orang yang terkena DBD, sebagian besar anak-anak. Adapun di Kalimantan Barat, jumlah kasusnya lebih sedikit yakni sekitar 137 kasus sepanjang 2009, namun 3 orang penderita meninggal.

Tjandra Yoga mengatakan, sejauh ini, ia belum melihat adanya keterkaitan antara peningkatan jumlah kasus DBD di sejumlah tempat dengan munculnya resistensi virus terhadap insektisida yang digunakan dalam penyemprotan sarang nyamuk. ”Tidak ada resistensi virus, tetapi memang jumlah kasus pada Januari dan Februari meningkat dibanding Desember lalu,” ujarnya.(EVY/NEL/PRA/ ART/ NDY/LSD/BRO/WHY/FUL/ ONI/ HLN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com