Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boni Hargens: Golkar Akhirnya Merasa Dihina..

Kompas.com - 21/02/2009, 10:29 WIB

JAKARTA, SABTU — Pernyataan kesiapan menjadi capres yang diutarakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla dinilai pengamat politik UI, Boni Hargens, sebagai kesadaran Golkar yang terlambat. Ia berpendapat, sikap itu seharusnya dinyatakan jauh-jauh hari tanpa menunggu adanya percik meremehkan dari mitra koalisinya, Demokrat. Seperti diketahui, pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, sempat memancing emosi kader Golkar baik di pusat maupun daerah. Pernyataan Mubarok yang mengatakan perolehan suara Golkar hanya 2,5 persen, dianggap meremehkan.

"JK siap menjadi capres, saya katakan, akhirnya Golkar tahu bahwa dia sudah dihina habis-habisan. Ini menyadarkan Golkar dia punya kekuatan karena punya kader potensial," ujar Boni pada diskusi mingguan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/2).

Boni mengatakan, keputusan JK sangat luar biasa. "Tapi akan lebih berani jika JK mundur dan membiarkan SBY jalan sendiri sampai akhir masa jabatannya. Golkar akan lebih punya harga diri," lanjutnya.

Ia khawatir, pernyataan JK akan menimbulkan disharmoni hubungan SBY-JK sehingga menimbulkan efek besar bagi jalannya pemerintahan.

Berbeda dengan Boni, pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin berpendapat, pernyataan kesiapan capres seorang pejabat jangan memunculkan wacana harus mundur dari jabatan yang diembannya. "Jangan sampai DPR berpikir untuk memundurkan wapres karena dia sudah menyatakan capres. Bisa rusak republik ini," kata Irman.

Sementara kader Golkar, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan, keputusan JK merupakan keputusan rasional. Selama ini yang menjadi pertimbangan adalah keharmonisan antara presiden dan wakil presiden. "Keputusan JK menjadi energi baru bagi kader di daerah. Paling penting ada yang dipertimbangkan bahwa kultur politik ketika masih dalam pasangan sehingga harus dipertimbangkan harmonisasi presiden dan wapres," kata Ferry, anggota Komisi II, dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com