JAKARTA, SENIN - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengatakan masih melakukan penyelidikan apakah ada indikasi anggotanya yang terafiliasi parpol, capres, atau caleg.
"TNI akan netral dalam pemilu dalam arti kita tidak memihak pada kelompok apapun. Isu-isu itu (isu ABS/asal bukan capres S - seperti dilontarkan Presiden SBY beberapa hari lalu) kita belum tahu kebenarannya, kita masih cari tahu kebenarannya," ujarnya dalam konferensi pers sebelum Silaturahim KSAD bersama Purnawirawan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta, hari ini.
Dikatakan Agustadi, TNI akan terus melakukan pengecekan di lapangan, karena ucapan sulit dibuktikan kebenarannya. "Kita berusaha keras mewujudkan apakah ucapan itu benar atau tidak," katanya.
Dalam pertemuan ini, menurut Agustadi, adalah kesempatan untuk menginformasikan bagi para purnawirawan tidak menarik anggota TNI yang masih aktif untuk terlibat dalam pemilu.
Beberapa purnawirawan yang tampak hadir seperti Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu, Agum Gumelar, Wismoyo Arismunandar, Kiki Syahnakri, Suaedy Marassabessy.
"Kita butuhkan pengertian yang mendalam dari para senior untuk tidak melibatkan
TNI AD dan pengertian komponen masyarakat lainnya dapat ikut mempertahankan dan menjaga netralitas TNI," jelasnya.
Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada anggota, Agustadi menegaskan tentara punya aturan-aturan yakni taat pada perintah atasan. "Ada pasalnya, maka barang siapa tidak melaksanakan akan dikenai sanksi. Kita juga telah berikan buku saku pada para tentara yang akan menjadi pedoman.
"Nanti kesalahannya sejauh apa, akan dikenai sanksi. Kalau keterlaluan, bisa diberhentikan," ujar Agustadi. (mys)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.