Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mouly Surya, Obsesi Lama Tertuang Lewat 'Fiksi'

Kompas.com - 09/01/2009, 15:47 WIB

Enggak bisa misalnya, begitu saya punya ide di lapangan, terus harus diadain. Kami enggak punya kemampuan finansial, meskipun di lapangan ada penambahan atau pengurangan.

Beberapa anggota tim produksi Fiksi jauh lebih senior dari Anda? Bagaimana pendekatan yang Anda lakukan ke mereka?
Sebetulnya yang senior enggak begitu banyak. Yang saya lakukan hanya meminta mereka membantu saya. Lagipula, mereka ini bukan yang mentang-mentang saya junior terus enggak mau mengikuti kemauan saya, kok.

Misalnya, saya bilang saya pengin ada efek ini, pengin bikinnya seperti ini. Ya kami berdiskusi. Saya sampaikan alasan saya, mereka juga. Dan mereka malah membantu banget. Misalnya, bagaimana membuat efek yang lebih ekonomis, tapi saya tetap dapet yang saya maui.

Begitu juga saat menulis skenario bareng Bang Joko Anwar. Misalnya, ada satu adegan yang saya enggak mau. Saya pengin adegan itu diganti. Kami pun ngobrol panjang banget. Jadi, diskusinya lebih seperti kakak-adik, karena secara usia saya memang jauh lebih muda. Benar-benar kerja bareng. Saya sangat berterimakasih sama mereka karena sangat dibantu. Ide kreatif saya juga terakomodir meski tentu enggak 100 persen.

Omong-omong, kenapa Anda tertarik terjun ke dunia perfilman?
Sebelum ambil Magister, saya ambil Bachelor di Swinburne University, Melbourne, Australia tahun 2000 - 2003. Saya ambil Media Studies dan Literature. Kebetulan, sejak kecil saya memang suka baca dan nulis. Orang tua saya memang mengarahkan saya ke sana. Saya sempat belajar jurnalisme juga, tapi enggak bisa. Terlalu ngelantur, apalagi kalau nulis berita pendek...haha.

Nah, pas di Swinburne itu, kami juga diajari jadi penonton film yang cerdas. Dari situ, mulailah saya menonton film lebih dalam, enggak cuma asal nonton. Sebelumnya saya memang sudah suka nonton film ke bioskop. Kebetulan, anak-anak Indonesia di Melbourne itu kreatif banget. Mereka bikin band atau bikin film. Saya pun sempat ikut bikin film. Akhirnya, saya tertarik belajar lebih dalam dan ambil S2 di Gold Coast.

Sudah ada rencana ke depan? Tawaran dari rumah produksi, misalnya?
Belum ada... haha. Sekarang saya sedang ngembangin beberapa cerita. Apalagi, saya sedang hamil 7 bulan anak pertama.

Wah selamat!
Terimakasih. Setelah Fiksi rilis Juni 2008 lalu, saya hamil. Karena sedang hamil, enggak terlalu banyak aktivitas fisik yang saya lakukan. Lebih banyak di belakang meja, di kantor menyiapkan proyek ke depan. Lagipula, ternyata proses membuat film itu panjang. Produksinya memang sudah selesai, tetapi buntutnya ternyata masih banyak. Apalagi kami ini kan kantor independen, banyak yang harus kami kerjakan sendiri juga.

Jadi, sekarang kegiatan yang lain apa?
Selain ngurus kantor, kegiatan saya sekarang adalah ke dokter kandungan dan ikut senam hamil. Haha....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com