Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Center Cegah PHK 12.000 Orang

Kompas.com - 09/12/2008, 13:02 WIB

JAKARTA, SELASA — Hingga November 2008 jumlah tenaga kerja yang terkena PHK belum bertambah atau mencapai 26.000 orang. Hal tersebut terjadi karena pemerintah tengah menggalakkan krisis center dan berhasil menekan sekitar 12.000 PHK di sektor industri sepatu.

"Kemarin saya berbicara dengan asosiasi persepatuan, itu bisa tidak terjadi PHK 12.000 karena dirembuk secara kekeluargaan atau bipartit. Di API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) juga cukup besar, cukup banyak yang bisa kami atasi," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (9/12).

Krisis center dilakukan dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan membantu mediasi antara perusahaan dan pekerja. Erman mencontohkan, jika ada perusahaan yang sudah mengusulkan akan mem-PHK karyawannya, tim krisis center akan turun ke lapangan untuk mencari solusi yang baik.

Solusinya, kata Erman, misalnya upah yang sudah diputuskan akan ada kenaikan, diputuskan untuk ditangguhkan atau diberikan dengan cara dicicil. "Masalah diselesaikan, alhamdulilah sudah menghasilkan cukup banyak dan bisa mencegah yang tadinya mau mem-PHK jadi tidak jadi," ujarnya.

Erman mengatakan, krisis center ini akan dilakukan hingga gejolak krisis keuangan global mulai mereda dan berakhir. Menurutnya, PHK jangan diistilahkan sebagai ancaman. Dengan kondisi krisis ekonomi global ini, semua negara juga mengalami hal yang sama. PHK terjadi karena ada pengurangan sektor usaha, terutama sektor-sektor yang terkait dengan kegiatan ekspor. Akibatnya, perusahaan mengalami penurunan dan konsekuensinya terjadi.

"Karena masalah ini bicaranya harus kita. Tidak boleh ini hanya urusannya pekerja, pengusaha, atau pemerintah. Kita sadar betul bahwa di depan kita ini krisis dan bukan kehendak kita," tutur Erman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com