Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ekonomi Semakin Terasa

Kompas.com - 02/12/2008, 07:04 WIB
DATA perekonomian di beberapa negara yang diumumkan awal pekan ini menunjukkan keadaan memburuk. Aktivitas industri di Eropa dan China menurun pada bulan November. Sementara pejabat Jepang menyatakan perekonomian melambat drastis.

Warga yang biasanya gemar berbelanja sudah tidak lagi berbelanja, demikian terlihat dari penjualan ritel yang menurun drastis.

Gubernur Bank of Japan Masaaki Shirakawa, Senin (1/12) di Tokyo, memperingatkan bahwa kegiatan perekonomian menurun drastis. Perusahaan-perusahaan Jepang semakin sulit mendapatkan kredit. Bank sentral Jepang juga tengah mempersiapkan langkah-langkah baru untuk mengatasi krisis kredit. Para pejabat juga sudah memperingatkan, perekonomian dapat saja kembali memasuki deflasi tahun depan.

”Kelesuan aktivitas ekonomi berlangsung cepat. Perekonomian dunia juga mengalami perubahan dahsyat,” ujar Shirakawa dalam pidatonya.

Menurunnya perekonomian global berdampak buruk bagi produsen mobil di Jepang. Angka penjualan mobil baru turun 27,3 persen pada November menjadi 215.783 unit, angka terendah sejak tahun 1969.

Dari Seoul diberitakan, ekspor Korea Selatan anjlok 18,3 persen pada November 2008 dari ekspor Oktober. Penurunan bulanan ini merupakan yang terburuk dalam tujuh tahun terakhir. Perusahaan otomotif Korsel juga bergegas mengurangi produksi karena permintaan global menurun.

Sektor manufaktur anjlok

Aktivitas sektor manufaktur di zona Euro turun mencapai titik terendah pada November lalu dan diperkirakan masih terus melemah. Indeks pembelian yang mengukur order baru di zona Eropa untuk manufaktur turun menjadi 35,6 poin. Angka indeks di bawah 50 menandakan perekonomian sedang jatuh. Ini merupakan keadaan yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam 11 tahun terakhir.

”Hasil survei pembelian pada sektor manufaktur di bulan November yang sangat lemah menunjukkan bahwa resesi di zona Euro akan semakin dalam,” kata Howard Archer, ekonom pada IHS Global Insight.

Pekan ini diperkirakan Bank of England serta bank sentral Eropa, Australia, dan Selandia Baru akan kembali menurunkan tingkat suku bunga mereka.

Pemutusan hubungan kerja juga semakin banyak terjadi. Bank Jerman, BayernLB, akan mengurangi seperempat dari jumlah tenaga kerjanya atau sekitar 5.600 orang hingga tahun 2013. Sebagian besar pengurangan akan dilakukan di cabang Asia.

Seperti juga di Eropa, aktivitas sektor manufaktur China juga menurun drastis sepanjang November. Pemutusan hubungan kerja juga sudah terjadi di banyak pabrik di negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia ini.

Presiden China Hu Jintao mengatakan kepada para petinggi Partai Komunis China bahwa China akan kehilangan daya saingnya dan memperingatkan, mengatasi krisis saat ini merupakan ujian bagi Partai Komunis.

Seruan PBB

Dalam laporannya yang diterbitkan Senin, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan perlunya sebuah stimulus besar-besaran dan saling terkait untuk dilakukan segera. Hal itu bertujuan mengatasi keadaan ekonomi global seperti sekarang ini.

Kajian ”Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2009” dipresentasikan pada konferensi internasional keuangan di Doha.

Paket stimulus itu harus didasarkan pada langkah yang memperbanyak likuiditas dan rekapitalisasi perbankan. Para ekonom dari PBB juga mengusulkan agar ada regulasi pada pasar dan institusi keuangan, dilakukannya penyediaan likuiditas global yang mencukupi, serta perbaikan sistem cadangan devisa internasional.

Secara umum, laporan itu memperkirakan ada penurunan pendapatan per kapita pada tahun 2009 di negara-negara maju. Pertumbuhan ekonomi global tidak lebih dari 1 persen pada tahun 2009 dibandingkan dengan 2,5 persen pada tahun 2008.

Keluarnya data perekonomian yang memburuk pada awal pekan ini mengakhiri kenaikan harga di pasar saham yang sudah terjadi selama enam hari berturut-turut.

Indeks FTSE 100 (London) anjlok 106,42 poin menjadi 4.181,59 dan indeks DAX (Jerman) anjlok 163,83 poin menjadi 4.505,61 poin. Indeks CAC-40 (Paris) anjlok 93,66 poin menjadi 3.169,02 poin pada perdagangan Senin.

”Pertanyaan sekarang ini yang krusial bukan lagi apakah resesi ekonomi global sudah dimulai, tetapi berapa lama hal ini akan terjadi,” demikian pernyataan Bank of America yang ditujukan kepada relasinya. (Reuters/AP/AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com