Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Sulit Terhindar dari Banjir

Kompas.com - 08/11/2008, 14:17 WIB

JAKARTA, SABTU - Topografi wilayah Jakarta yang rendah menyebabkan daerah khusus ibukota ini tak mungkin lepas dari ancaman banjir. Menjelang akhir tahun, atau tepatnya memasuki musim penghujan, pemda DKI mulai berancang-ancang menerima 'tamu tahunan' itu. Paling tidak, untuk memperkecil dampak, baik korban maupun jumlah kerugian yang diderita.

Dalam silaturahmi dengan para pimpinan media massa, Sabtu (8/11), Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, perlu kerja keras dari seluruh stake holders untuk memperkecil dampak banjir di Jakarta. Tanggung jawab tersebut tak hanya di pundak Pemda DKI Jakarta. Namun, bersinergi dengan provinsi Jawa Barat dan kabupaten-kabupaten yang menjadi 'tetangga' Jakarta.

"Berat bagi saya untuk mengatakan terhindar dari banjir. Tapi paling tidak berkurang ancamannya. Menghilangkan banjir di Jakarta tidak seperti membalikkan telapak tangan. Intinya, bagaimana berbuat sesuatu untuk menghadapi banjir yang mungkin akan datang pada satu-dua minggu atau satu-dua bulan ke depan. Jangan berharap tahun 2008 tidak ada banjir lagi," ujar Djoko.

Dipaparkan Djoko, ada faktor alam yang menyebabkan Jakarta rawan banjir. Secara topografi, 40 persen wilayah Jakarta berada dibawah permukaan air laut. Dengan kata lain, Jakarta merupakan daerah depresi. Selain itu, dari tahun ke tahun tanah Jakarta mengalami penurunan.

"Setiap tahun juga terjadi pendangkalan sungai yang setiap tahun bertambah terus. Muka air laut tiap tahun juga meningkat dan air pasang yang tinggi," Djoko menjelaskan. Di luar faktor alam, perilaku manusia juga turut memberikan kontribusi terjadinya banjir di Jakarta.

Beberapa catatan yang disampaikan Djoko, di antaranya banyak area hutan lindung yang beralih menjadi pemukiman, terjadinya penyempitan sungai karena bantaran kali yang dipadari pemukiman, semakin sempitnya ruang terbuka hijau, dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com