Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Jeddah

Kompas.com - 05/11/2008, 23:15 WIB

JEDDAH, RABU - Jemaah haji Indonesia gelombang pertama mulai tiba di terminal haji Bandara Raja Abdul Aziz, Jeddah, pada Rabu pukul 13.15 waktu setempat atau pukul 17.15 WIB. Sebanyak 403 anggota jemaah haji dari embarkasi Solo, Jawa Tengah, yang menumpang pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 6101 satu per satu keluar dari antrian di depan meja petugas imigrasi bandara menuju lokasi transit jemaah dengan bantuan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang mengenakan seragam berwarna biru muda.

Di lokasi transit bandara yang dilengkapi dengan bangku plastik panjang berwarna oranye serta hamparan karpet tersebut jemaah memanfaatkan waktu transit sekitar 30 menit untuk beristirahat dan melaksanakan shalat dzuhur.

Konsul Jendral RI di Jeddah Gatot Abdullah Mansyur, Direktur Jendral Penyelenggaran Haji dan Umrah Slamet Riyanto, Konsul Haji M Nur Samad Kamba, Pelaksana Tugas Kepala Daerah Kerja Jeddah Cepi Supriatna, Muasasah Asia Tenggara dan perwakilan petugas PPIH Arab Saudi menyambut kedatangan mereka di lokasi transit.

Kepada jemaah yang sebagian besar berasal dari Demak itu Gatot berpesan agar mereka menjaga kesehatan supaya bisa menunaikan ibadah haji dengan baik serta menjadi haji yang mabrur. Dia juga mengimbau jemaah agar bersabar karena setelah perluasan Masjidil Haram lokasi sebagian besar pemondokan jemaah haji Indonesia di Mekah jauh dari Masjidil Haram.

"Fasilitas transportasi disediakan tapi sebaiknya energi dihemat untuk pelaksanaan ibadah haji nanti," katanya.

Saat jemaah beristirahat, shalat, mendengarkan sambutan dari para pejabat, menjalani perawatan di ruang kesehatan dan mencari anggota keluarga yang terpisah dari rombongan, para petugas di bagian bagasi sibuk mengelompokkan koper-koper hijau jemaah berdasarkan rombongan.

Holis Tomin, salah satu petugas yang mengurus bagasi, sibuk mencocokkan kembali koper jemaah dalam rombongan satu dengan daftar yang ada di manifest. "Jumlah koper di rombongan satu kelebihan lima, berarti ada koper rombongan lain yang masuk," katanya sambil terus mengecek. Untungnya, masalah itu bisa diselesaikan sebelum jemaah naik ke bus menuju Madinah.

Jemaah dari embarkasi berbaris naik ke dalam bus yang akan membawa mereka ke Madinah pukul 15.35 waktu setempat. Mereka berbaris per rombongan sebelum menuju bus, meninggalkan Jeddah yang siang itu cuacanya cerah (suhu sekitar 30 derajad celcius) menuju Madinah yang mulai dingin (suhu 15-20 derajad celcius).

Saat jemaah dari Jawa Tengah berbaris memasuki bus, rombongan jemaah dari Banjarmasin yang terdiri atas 272 orang masuk ke lokasi transit. Petugas kembali sibuk membantu jemaah, mengarahkan jemaah ke lokasi transit, menunjukkan tempat wudhu dan sholat, membantu jemaah yang sakit atau menggunakan kursi roda, menyiapkan barang-barang bawaan jemaah dan mengarahkan jemaah menuju bus yang akan membawa mereka ke Madinah.

Tak lama kemudian, 263 anggota jemaah dari embarkasi Palembang yang menumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7701 masuk ke lokasi transit. Menurut jadwal, sekitar 2.935 anggota jemaah haji dari embarkasi Solo, Ujungpandang, Palembang, Balikpapan dan Banda Aceh secara bertahap dari pukul 13.15 sampai pukul 22.15 waktu setempat.

Jemaah yang datang hari ini berasal dari kelompok terbang satu, dua dan tiga.
Petugas disiagakan 24 jam untuk melayani jemaah haji yang datang dari tanah air. Anggota PPIH Daerah Kerja Jeddah yang bertugas memberikan pelayanan umum, kesehatan, bimbingan ibadah dan keamanan di terminal Bandara Raja Abdul Aziz dibagi dalam dua regu untuk melayani jemaah. Regu pertama bertugas dari pukul 09.00 sampai 21.00 waktu setempat dan regu dua bertugas dari pukul 21.00 sampai 09.00 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com