Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burhanuddin Ubah BAP

Kompas.com - 23/09/2008, 14:13 WIB

JAKARTA, SELASA - Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah akhirnya mengubah keterangan pada berita acara pemeriksaannya, setelah mendengar keberatan mantan anggota komisi IX DPR Anthony Zeidra Abidin. Akan tetapi, perubahan itu hanya kata per kata, tidak mengubah substansinya.

Dalam sidang di Pangadilan Tinadk Pidana Korupsi, Selasa (23/9) siang ini, Anthony mengaku tidak mengatakan "Silakan (kasus ini) diungkap. Saya tidak pernah terima uang tersebut."

Menurut Anthony, yang dia katakan adalah sebaliknya, "Kalau saya jadi tersangka, saya akan buka semuanya. Tapi saat itu yang jadi tersangka kan Burhanuddin dulu, jadi saya tidak buka," ujar Anthony dalam sidang kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia dengan saksi Burhanuddin Abdullah.

Menanggapi pernyataan Anthony itu, Burhanuddin mengakui inti pembicaraannya memang seperti itu. Namun, dia lupa kata per kata ucapan Anthony. "Secara word by word memang tidak seperti itu. Tapi kesan yang tersimpan pada saya, tidak jauh dari situ. Kalau pun ada perubahan keterangan, hanya perubahan word saja," jelasnya.

Pada akhir sidang, Anthony juga mengajukan keberatan mengenai kalimat "Jika terbuka pada pers, semua akan runtuh" di pertemuan Darmawangsa. Menurut Anthony, pada pertemuan yang berlangsung bulan Desember itu, kasus tersebut belum terungkap ke publik.

"Justru saya menjelaskan ke Burhanuddin, kalau terbuka kredibitasmu akan runtuh," jelasnya. Namun, mengenai hal ini Burhanuddin mengaku lupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com