JAKARTA, SELASA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto untuk membuat model pemberian zakat secara langsung yang aman dan tidak menimbulkan korban.
Permintaan Presiden Yudhoyono itu terkait masih adanya anggota masyarakat yang lebih yakin dan percaya jika mendistribusikan zakat secara langsung daripada mengirimnya ke lembaga zakat seperti Badan Zakat Nasional (Basnas) dan Badan Amil Zakat Nasional.
Demikian disampaikan Presiden Yudhoyono di Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (16/9) siang. Selain dihadiri Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, sidang juga dihadiri hampir seluruh menteri kabinet, terkecuali Menko Kesra Aburizal Bakrie.
"Saya ingin ini serius ditangani dan buatlah model zakat langsung agar bisa dilakukan jika memang ada yang ingin menggunakan zakat seperti itu supaya benar-benar aman. Saya juga minta Pak Maftuh untuk berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri agar kejadian itu tidak terjadi lagi," tandas Presiden Yudhoyono.
Kepada Maftuh Basyuni, Presiden Yudhoyono meminta agar kepada ahli waris korban diberikan santunan. Adapun kepada Sutanto, Presiden Yudhoyono menginstruksikan agar Polri segara masuk ke kerumunan masyarakat sekalipun tidak diminta jika kondisi itu bisa membahayakan masyarakat.
Presiden Yudhoyono sebelumnya menyatakan keterkejutannya dan sangat prihatin serta berbela sungkawa akibat jatuhnya korban dari peristiwa pembagian zakat di Pasuruan, Jawa Timur. "Setelah mendengar informasi peristiwa itu, saya segera perintahkan ke Menteri Agama dan Kapolri untuk menindaklanjuti," lanjut Presiden Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.