Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Sayangkan Tragedi Zakat Pasuruan

Kompas.com - 16/09/2008, 10:28 WIB

JAKARTA, SELASA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid, menyayangkan tragedi pembagian Zakat yang terjadi di Pasuruan, Minggu (14/9) pagi. Menurut Hidayat, nilai zakat merupakan perintah agama yang membuat orang yang membutuhkan bahagia dan tercukupi kesejahteraannya bukan untuk mencabut nyawa orang lain.

"Saya sangat menyesalkan tragedi kemarin itu. Saya turut belasungkawa saya berharap itu kejadian terakhir dan tidak boleh terulang. Zakat dan pembagian zakat tidak untuk memunculkan tragedi apalagi untuk mencabut nyawa orang lain," ujar Hidayat di Gd.Nusantara III DPR RI, Selasa (16/9).

Menurut Hidayat, tragedi berulang yang terjadi di Pasuruan ini hendaknya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan para pemberi sedekah untuk merumuskan suatu sinergi di antara keduanya. Para pemberi zakat diharapkan dapat berkoordinasi dengan berlandaskan kepercayaan kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk menyalurkan zakatnya.

"Pemerintah juga harus belajar mengoptimalkan peran Lembaga Amil Zakat. Lembaga perlu berkomunikasi lebih terbuka dengan rakyat supaya mereka paham kalaupun mereka membayarkan lewat LAZ, bisa bekerja sama dengan pembayar untuk menyalurkan ke mana pembayar menginkan zakatnya disalurkan," ujar Hidayat.

Namun, berdasarkan pengalaman ini, Hidayat mengatakan tradisi sedekah tak perlu dihilangkan, zakat adalah perintah agama dan masyarakat memerlukan santuanan langsung. "Yang diperlukan adalah perbaikan mekanisme cara bersedekah," tandas Hidayat.

Ditemui terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Muhaimin Iskandar, juga menyayangkan kesiapan yang tidak baik dari pelaksana pembagian zakat di Pasuruan sehingga berujung pada maut.

"Persiapan zakat di atas jumlah tertentu harus dapat persetujan dari pemerintah baik polisi atau Depag. Izin keramaian kan dalam bentuk keamanan. Pemberi zakat hendaknya jangan arogan dengan bertindak sendiri tapi memanfaatkan lembaga lain," ujar pria yang akrab dipanggil Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com