Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuddy: Kalau di Bawah JK, Agung Laksono, Ical, Bolehlah...

Kompas.com - 10/09/2008, 16:56 WIB

INDRAMAYU, RABU - Yuddy Chrisnandi menjelaskan kepada konstituennya di Indramayu, mengenai alasan pengunduran dirinya dari pencalegan Partai Golkar. Seperti yang telah disampaikannya selama ini, ia memandang ada proses ketidakadilan dan tidak adanya transparansi di tubuh Golkar terkait penempatan caleg.
Yuddy, yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Jawa Barat semula ditempatkan di nomor urut  4. Di atas Yuddy bertengger Enggar Tiasto Lukito, Tety Kadi dan Sugeng Supriyatna."Saya mundur karena saya diperlakukan tidak adil. Sudah 16 tahun di Golkar, tapi tanpa ada acuan dan dasar yang jelas orang-orang yang saya tidak kenal tiba-tiba naik. Kalau nomor satu Pak JK (Jusuf Kalla), dua Agung Laksono atau tiga Aburizal Bakrie, bolehlah," kata Yuddy kepada kader Golkar di Kecamatan Slieg, Indramayu, Jawa Barat dalam rangkaian safari Ramadhannya, Rabu (10/9).

Namun, ia tetap meminta konstituennya untuk memperjuangkan kemenangan Golkar di daerah tersebut. Sebelumnya, Yuddy juga menjelaskan hal yang sama kepada pengurus Golkar di Indramayu, KH Amiruddin dan para pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang mengusungnya.

Hal yang sama juga akan dilakukan di Sumedang, Bandung dan berbagai kota lainnya. "Pada saatnya, saya akan merebut kursi kepemimpinan golkar. Sekarang, saya tidak merasa cocok dengan elit-elit Golkar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com