Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tangguh, SBY Lobi Partai Komunis China

Kompas.com - 04/09/2008, 16:03 WIB

Laporan Wartawana Persda Network Ade Mayasanto

JAKARTA, KAMIS — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai menjajaki lobi-lobi terkait renegosiasi penjualan gas LNG Tangguh ke Provinsi Fujian yang dinilai terlalu murah. Di sela kunjungan kerja Sekretaris Partai Komunis Republik Rakyat Tiongkok yang juga anggota politbiro pusat, Wang Yang, ke Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (4/9), bersama pengusaha China, Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu membahas masalah kontrak LNG Tangguh ke Fujian.

"Presiden menginginkan terus melakukan kerja sama penjualan LNG ke Fujian, China. Namun, kita mencatat adanya perubahan situasi, dan kita ingin agar harganya dapat disesuaikan," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, mengutip pernyataan Presiden Yudhoyono saat bersama-sama dengan Wang Yang.

Sebelumnya, mencermati kebijakan Wapres China yang memberikan peluang untuk melakukan renegosiasi kontrak LNG Tangguh, Presiden Yudhoyono menunjuk Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga wakilnya di pemerintahan Jusuf Kalla selaku supervisor tim renegosiasi kontrak LNG Tangguh. Tim ini bakal dipimpin oleh Menko Perekonomian dengan Pelaksana Tugasnya (PLT) Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Mereka akan membenahi kontrak yang telah direvisi pada 2006, dengan harga 3,3 dollar AS per MMBtu.

Atas permintaan ini, Wang Yang memilih untuk tidak memberikan komentar ataupun janji-janji kepada Pemerintah Indonesia. Pasalnya, persoalan itu terjadi di wilayah lain. "Hal ini dicatat beliau dan tentu karena sudah ditangani pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu pada tingkat wapres di China. Ini adalah penekanan kembali Presiden kepada Wang Yang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com