Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Putaran di Jatim

Kompas.com - 24/07/2008, 03:00 WIB

Surabaya, Kompas - Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 diprediksi akan berlangsung dua putaran. Tidak ada pasangan calon yang memperoleh lebih dari 30 persen dari jumlah suara sah dalam pemungutan suara yang berlangsung pada Rabu (23/7).

Pasal 107 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No 32/2004 menyebutkan, apabila tidak ada pasangan calon kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 30 persen dari jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua.

Hasil prediksi Litbang Kompas dan sejumlah lembaga survei, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) berpeluang mengikuti putaran kedua.

Prediksi Kompas menunjukkan, perolehan suara Kaji dan Karsa seimbang. Dengan margin error 1 persen, pasangan Karsa memperoleh 25,51 persen, sedangkan Kaji 25,36 persen.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Arief Budiman, mengatakan, pemilihan kepada daerah (pilkada) putaran kedua akan dilaksanakan Oktober 2008 dengan biaya sekitar Rp 225 miliar. Jika digabungkan dengan biaya pilkada putaran pertama sebesar Rp 560 miliar, secara keseluruhan Pilkada Jatim membutuhkan biaya Rp 785 miliar.

Terkait kemungkinan dilangsungkannya putaran kedua, Soekarwo menilai hal itu akan menambah beban rakyat Jatim. Namun, mantan Sekretaris Daerah Jatim itu menerima dan akan mengikuti putaran kedua karena perolehan suara di pilkada kemarin merupakan kehendak rakyat Jatim. Khofifah juga menerima hasil putaran pertama karena menilai perolehan suaranya merupakan hasil sebuah proses.

Tiga pasangan lain yang diprediksi gagal bertarung di putaran kedua juga menyatakan akan menerima hasil pilkada. Sutjipto yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengatakan, yang paling penting sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan amanat partai.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Pramono Anung mengaku puas dengan hasil Pilkada Jatim karena PDI-P berhasil mempertahankan perolehan suara pada Pemilu 2004.

Soenarjo, yang diusung Partai Golkar, menyatakan tak masalah jika kalah dalam Pilkada Jatim karena ia masih memiliki banyak tugas lain. Namun, ia meminta Partai Golkar mawas diri dan berkonsolidasi, menyusul kekalahan partai berlambang pohon beringin itu di sejumlah pilkada.

Adapun Achmady yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempersilakan partainya menyerahkan suaranya kepada pihak mana pun di putaran dua.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com