Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Keelokan Gunung Kelud

Kompas.com - 22/07/2008, 07:10 WIB

Kelebihan lainnya adalah adanya terowongan sepanjang sekitar 200 meter dengan lebar 1,5 meter yang memungkinkan pengunjung mencapai danau kawah di perut gunung.

Keunikan Kelud terasa semakin lengkap ketika setiap tanggal 1 Suro menurut penanggalan Jawa, digelar acara larung sesaji di danau kawah sebagai simbol Condro Sengkolo atau penolak bala dari kemarahan Lembu Suro, salah satu punggawa Kerajaan Majapahit yang gagal mempersunting putri Raja Kadiri Dewi Kilisuci. Masyarakat percaya roh Rakaryan Lembu Suro bersemayam di dasar danau kawah.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Mujianto mengatakan, Gunung Kelud merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Kediri. Pembangunan obyek ini mendapat prioritas.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kediri Sigit Rahardjo, ratusan miliar rupiah telah dikeluarkan untuk membiayai pembangunan obyek wisata Gunung Kelud, antara lain pengaspalan jalan dari Desa Sugihwaras sampai ke terowongan sejauh lebih kurang 5 kilometer, pembangunan tangga dari terowongan menuju danau kawah, dan pembangunan gardu pandang.

Pemkab Kediri juga sudah membangun sebuah aula yang akan disulap menjadi gedung bioskop yang khusus memutar film-film dokumenter tentang aktivitas Gunung Api Kelud.

Seiring berubahnya karakter danau kawah menjadi kubah lava, ada tambahan fasilitas baru berupa permandian air panas agar pengunjung tetap bisa menikmati hangatnya air dari perut Bumi.

Di tengah polemik tentang kondisi Gunung Kelud pascaletusan 2007, aktivitas pembangunan fisik praktis berhenti total, tetapi tidak dengan kunjungan wisatawan. Obyek wisata Kelud terus dipromosikan. Bahkan Dinas Pariwisata dan Dinas Pemasaran Kabupaten Kediri menyediakan tour leader atau pemandu wisata khusus yang bisa meminta petugas membukakan pintu pagar pembatas zona berbahaya.

”Kami berharap status waspada Gunung Api Kelud segera diturunkan menjadi aman sehingga bisa dibuka untuk umum. Menurut kami, waktu satu-dua tahun untuk memastikan kondisi aman itu terlalu lama,” ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com