Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Posisi SBY-JK Tidak Menentu

Kompas.com - 06/06/2008, 15:44 WIB

JAKARTA, JUMAT - Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso kembali mengungkapkan kekecewaan partainya terhadap pemerintah. Priyo menyatakan, kekecewaan Golkar kini makin menjadi dan sudah terakumulasi sejak lama.

Bahkan, Priyo kepada wartawan, Jumat (6/6) di Gedung DPR, secara tegas menyatakan, duet SBY-JK sudah tidak menguntungkan lagi. "Masa depan duet Yudhoyono-Kalla ini dalam posisi yang tidak menentu, saya khawatir dan mudah-mudahan saja tidak terjadi. Harapan saya, ini hanya duri kecil karena masih ada sekian hari, sekian jam, dan sekian bulan untuk masing-masing introspeksi diri," kata Priyo Budi Santoso diplomatis. "Mudah-mudahan saja ada keajaiban sehingga tetap menginginkan duet ini bekerja dengan tenteram," sambungnya.

Priyo secara jujur menjelaskan kembali apa yang diungkapkannya ini adalah sikap dari kekecewaan yang sudah begitu lama. Ia membantah bila sikap kecewa terhadap pemerintah ini hanya karena masalah Pilkada Maluku Utara saja. "Pilkada Malut itu adalah letupan atau puncak dari pada kegetiran yang selama ini kami (Partai Golkar) rasakan sebagai fraksi pendukung utama pemerintah ini," tegasnya.

Apa yang dijelaskan Priyo, secara otomatis, Golkar sudah mulai menjaga jarak dan tidak ingin lagi dikatakan sebagai partai utama pendukung pemerintah. Apalagi, lanjut Priyo, anggota Fraksi Golkar sudah dipersilakan sebebas-bebasnya untuk bersikap, menggunakan hak-haknya sebagai anggota Dewan dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah.

"Biarlah pada saatnya partai akan bersikap. Tapi izinkanlah, Fraksi Golkar yang saya pimpin untuk menyampaikan ini. Saya mendapatkan dukungan yang demikian menggembirakan dari seluruh pimpinan partai (Golkar), termasuk dari daerah. Dan saya tidak ingin membebani Pak Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden," ujarnya.

"Kata teman-teman pers, kami adalah partai terbesar. Tapi kami belum pernah bisa. Atau, izinkanlah kami melakukan inovasi-inovasi baru yang selama ini kami merasa, mungkin saja terkungkung (oleh pemerintah) atas sikap-sikap politik kami yang ada," kata Priyo. (Persda Network/yat) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com