Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi: Tunjuk Siapa "Backing" Munarman

Kompas.com - 05/06/2008, 14:41 WIB

JAKARTA, KAMIS - Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Kamis (5/6) siang, meminta pers menunjuk siapa orang atau lembaga yang disebut-sebut sebagai pelindung Panglima Komando Laskar Islam Munarman jika memang sinyalemen itu benar.

"Kalau ada backing-backing-nya, bilang ke saya. Tunjuk langsung saja siapa orangnya. Karena hukum harus ditegakkan, terhadap siapa pun," kata Andi seusai peringatan Hari Lingkungan 5 Juni di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/6).

Sejak Kepolisian Negara RI menangkap lebih dari 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) kemarin pagi, Munarman dinyatakan buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Padahal, sebelumnya Munarman mengaku berani bertangung jawab.

Ditanya apakah ada perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus kepada Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto untuk menangkap Munarman, Andi mengatakan, "Yang jelas, perintah Presiden adalah menegakkan hukum. Negara tidak boleh kalah dengan kekerasan, yang bisa menciptakan rasa tidak aman."

Menurut Andi, aksi kekerasan yang dilakukan FPI kepada Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, Minggu (1/6) siang, tidak bisa ditoleransi. "Apalagi, kekerasan itu dilakukan di tempat terbuka, di Taman Monumen Nasional, di depan Istana Merdeka. Harusnya tidak ada itu. Bagi kita, itu bukan hanya melanggar hukum dan asas kepatutan," kata Andi. (HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com