Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desi "Dikerjai" di Ruangan Kerja

Kompas.com - 28/05/2008, 14:34 WIB

JAKARTA, RABU - Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) membantah wanita yang berpose syur dengan anggota DPR Max Moein (MM) adalah klien mereka yang bernama Desi Firdianti. Namun, melalui LBH Apik, Desi Firdianti mengakui bahwa dirinya memang mengalami pelecehan seksual.

"Kami sebenarnya sudah mengadukan kepada BK (Badan Kehormatan) DPR perihal adanya dugaan pelecehan seksual oleh MM kepada Desi sejak tahun lalu, namun BK sampai saat ini belum merespon," ujar Koordinator Layanan Hukum LBH APIK Sri Nurherwati daam konferensi pers di Komnas Perempuan, Rabu (28/5).

Sri mengatakan, pelecehan tersebut dialami Desi mulai dari Mret 2005 hingga Maret 2006 selama menjadi asisten pribadi MM di ruang kerja MM. Namun, Sri dan teman-teman dari LBH APIK menolak untuk menjelaskan dengan detil mengenai perlakuan MM, anggota DPRI RI dari fraksi PDI-P demi kelancaran prosedur pengaduan berikutnya.

Sri menyesalkan juga sistem perekrutan, perlindungan, keamanan dan kesehatan terhadap asiten pribadi anggota Dewan yang berlaku saat ini tidak jelas karena perekrutan Desi pada saat itu haya melalui telepon. Melalui kuasa hukumnya pula, Desi yang tidak berbicara sepatah kta apapun dalam konpers yang dilakukan, mengaku baru munculkan prmasalahan ini sekarang karena dua alasan, yaitu tidak diresponinya surat pengaduannya oleh BK dan munculnya foto-foto yang diidentikkan dengan namanya.

Sri mengutarakan Desi mendatangi LBH APIK pada Juni 2007 dan pihaknya sudah mengirimkan surat pengaduan ke BK DPR sebanyak dua kali, tertanggal 22 Agustus dan 29 November 2007. Menurut Sri, kondisi Desi saat ini masih trauma karena begitu seringnya namanya disebutkan. "Dia masih semangat mendapatkan keadilan tapi secara psikologis mengalami trauma karena setahun tanpa respon dari BK sementara kesan anggota dewan itu baik dan terhormat," tandas Sri. (LIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com