Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik Yang Lain Ngikut Naik

Kompas.com - 25/05/2008, 17:36 WIB

 
GRESIK, MINGGU - Kenaikan harga bahan bakar minyak 28,7 persen yang ditetapkan pemerintah mulai berdampak di sektor transportasi dan naiknya sejumlah harga barang di Gresik. Tarif angkutan kota yang biasanya Rp 2.000 naik 25 persen menjadi Rp 2.500 per orang.

Harga beras kualitas baik merek putri biru naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. Bahkan beras ini sempat menghilang dari pasaran sebelum BBM diumumkan naik. Adapun harga minyak goreng per dua liter yang sebelumnya Rp 20.000 hingga Rp 21.000 naik menjadi Rp 25.000.

Naiknya kebutuhan pokok itu juga memicu naiknya makanan siap santap yang dijual keliling atau di warung-warung. Harga sepiring nasi dengan lauk tempe penyet, tahu dan terong yang biasanya Rp 3.000 menjadi Rp 4.000. Satu mangkuk bubur kacang hijau yang biasanya Rp 2.000 naik menjadi Rp 2.500.

Kenaikan BBM menyebabkan pemilik warung menutup usahanya untuk sementara. Sutinah pemilik warung yang menjual nasi campur di Trate Gresik bahkan sudah menutup warungnya beberapa hari sebelum BBM diumumkan naik. Dia berencana membuka kembali setelah harga-harga normal. "Kalau dipaksakan buka dikhawatirkan tidak ada yang beli dan malah rugi," kata Sutinah.

Namun kenaikan tarif pemakaian air minum belum direncanakan naik. Selama ini PDAM Gresik mengenakan tarif Rp 4.500 per meter kubik (m3) untuk pelanggan industri. Sedangkan untuk pelanggan rumah tangga dikenai tarif sesuai pemakaian yang ditetapkan setiap kelipatan 10 m3.

Direktur Teknis PDAM Gresik Muhammad Minggu (25/5) menjelaskan pada pemakaian 10 m3 pertama atau 0-10 m3 dikenai tarif Rp 1.125 per m3, 10 m3 kedua atau 11-20 m3 dikenai tarif Rp 1.700 per m 3. Pada 10 m3 ketiga atau 21-30 m3 dan seterusnya dikenai tari f Rp 2.200 per m3.  

"Kami belum berencana menaikkan tarif. Biaya listrik untuk menggerakkan pompa air sebulan mencapai Rp 1 miliar. Mesin genset hanya digunakan sebagai cadangan bila ada gangguan. Kurang begitu terpengaruh kenaikan BBM," katanya. (ACI)     

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com