Selain sebagai pendiri, peranan Angka sendiri dalam kepengurusan pertama Boedi Oetomo, menurut dr Sudarmadji, cucu Angka lainnya, adalah sebagai seksi bendahara. "Dalam kepengurusan Boedi Oetomo, Angka menjabat sebagai seksi bendahara,"ujarnya.
Namun sebagai orang yang rendah hati, Sudarmadji menuturkan, kakeknya yang memiliki nama lengkap Anggoro Kasih itu tak pernah ingin didaftarkan sebagai pahlawan. "Namun sebagai cucu, saya ingin semangatnya tetap hidup," katanya.
Selama ini, lanjutnya, semangat Boedi Oetomo telah terbenam dengan berbagai macam kepentingan politis. Hingga usianya yang satu abad pada tahun ini pun, semangat Boedi Oetomo masih juga ditunggangi untuk kepentingan politik tertentu. "Hanya pada 1948, semangat Boedi Oetomo dibangkitkan oleh Presiden Soekarno sebagai Kebangunan Nasional. Baru pada 1950, diubah lagi menjadi Kebangkitan Nasional," katanya.
Adanya paguyuban yang beranggotakan para cucu pendiri Boedi Oetomo ini, menurut Sudarmadji, semangat Boedi Oetomo berusaha dibangkitkan kembali. Sebuah semangat yang bukan mengedepankan hingar bingar kehidupan malam di Jalan Dr Angka. Bukan pula semangat yang membuai para pemuda menjadi mabuk pada mimpi semu sebuah kehidupan hura-hura.
"Tapi sebaliknya, sebuah semangat untuk membangun bangsa. Sebuah semangat kebangkitan nasional, yang bisa dimulai dari mendirikan perpustakaan kecil di desa dan juga semangat untuk bangkit sebagai nasionalis sejati," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.