Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati Kembali Datangi Mabes Polri

Kompas.com - 15/05/2008, 19:50 WIB

JAKARTA, KAMIS - Janda mendiang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir, Suciwati, Kamis (15/5), kembali mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk menanyakan kelanjutkan penyidikan atas pembunuhan suaminya. Suciwati datang ke Bareskrim Mabes Polri didampingi beberapa orang dari aktivis pembela Munir.

Suciwati dan rombongannya sampai di Mabes Polri sekitar pukul 15.10 WIB. Mereka langsung menuju ke ruang kerja Kabareskrim Komjen Bambang Hendarso
Dhanuri. Pertemuan istri mendiang Munir dengan Kabareskrim berlangsung sekitar 45 menit.

Bukan kali ini saja Suciwati aktif mendatangi Kabareskrim Mabes Polri untuk menanyakan perkembangan hasil penyidikan pembunuhan suaminya. Suciwati sudah berulangkali. Namun seusai pertemuan, Suci tidak mau memberikan keterangan kepada wartawan.

Suci memilih mempercayakan kepada Asmara Nababan, salah satu mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga ikut menemani Suciwati menemui Kabareskrim.

Menurut keterangan Asmara Nababan, ada perkembangan cukup signifikan dari hasil penyidikan yang telah dicapai oleh Bareskrim Polri. Namun hasil itu seperti apa, Asmara Nababan menolak untuk mengungkapkannya. Ia meminta wartawan sabar menunggu sampai bulan Juni mendatang.

"Tunggu Juni nanti akan ada tersangka baru," kata Asmara Nababan. Menurut keterangan Asmara Nababan, tersangka baru kasus pembunuhan Munir yang rencananya akan diumumkan bulan Juni mendatang adalah orang di atas Pollycarpus. (Persda Network/sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com