Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin : Ada Pihak yang Ingin Hancurkan PKB

Kompas.com - 28/03/2008, 13:54 WIB

JAKARTA, JUMAT - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengeluarkan sebuah sinyalemen baru di balik permintaan pelengseran dirinya. Ia menduga ada pihak-pihak yang melakukan infiltrasi ke tubuh PKB dengan tujuan menghancurkan partai yang didirikan Gus Dur tersebut. Demikian dikatakan pria yang akrab disapa Cak Imin ini, di Gedung DPR, Jumat (28/3).

"Proses yang terjadi ini harus dipahami sebagai dinamika yang perlu diwaspadai. Karena alasan untuk meminta saya mundur tidak jelas. Ada yang ingin mengadu domba saya dengan Gus Dur, yang saya belum tahu pribadi atau kelompok. Intrik satu-satunya yang bisa digunakan ya meminta saya mundur," ujar Muhaimin.

Ia menyatakan telah merasakan adanya upaya pihak luar untuk 'menggoyang' PKB sejak 3 bulan terakhir. Namun, ia bertahan untuk melihat dampak dari upaya tersebut seperti apa. "Ternyata dampaknya luar biasa. Tujuan infiltrasi itu, pertama, ingin menghancurkan PKB. Kedua, memecah belah saya dan Gus Dur dan ketiga menghancurkan politik NU. Bentuk infiltrasinya sangat canggih," tambah dia.

Untuk mengusut dugaan tersebut, saat ini Muhaimin telah membentuk sebuah tim investigasi untuk membongkar kebenarannya. Tim ini terdiri dari orang-orang dalam PKB sendiri. Namun, ia enggan mengutarakan siapa saja yang tergabung dalam tim tersebut. "Janganlah, karena sekarang masih melakukan investigasi. Nanti kalau sudah ada hasilnya saya kasih tahu," tutur Muhaimin.

Mengenai adanya dugaan 5 orang anggota DPP yang memotori pelengseran dirinya, Muhaimin menyatakan melihat kemungkinan tersebut. "Tapi nggak sampai limalah, ada empat anggota DPP dan satu lagi dari luar," pungkas dia. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com