Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Aparat Kepolisian Amankan Sidang Moshaddeq

Kompas.com - 26/03/2008, 12:52 WIB

JAKARTA, RABU - Tak seperti biasanya, beberapa aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di setiap sudut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/3). Tak seperti biasa pula, dua pintu akses masuk ke pengadilan yang terletak di Jalan Ampera, Jakarta Selatan itu ditutup. Praktis, halaman PN yang biasanya penuh dengan kendaraan, menjadi kosong melompong.

Empat truk yang mengangkut personil kepolisian tampak terparkir di pinggir jalan Ampera, tepat di depan PN Jaksel. Ratusan personil ini mengamankan jalannya sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Ahmad Moshaddeq. "Ada sidang penting, takut ada bentrok karena ada dua kubu," ujar salah seorang petugas yang tak mau disebut namanya.

Menurut sang petugas, ada 300 personil yang diturunkan, berasal dari Polres Jaksel dan Polda Metro Jaya. Dua kubu yang dimaksudnya adalah kubu pendukung Moshaddeq dan kubu yang menentang ajaran sesat. Pasca sidang pekan lalu, hampir terjadi kekisruhan namun berhasil diredam aparat kepolisian yang jumlahnya jauh lebih kecil dari jumlah massa.
 
Tak hanya diluar Gedung PN, polisi juga berjaga-jaga di sekitar Ruang Sidang Garuda, tempat persidangan Moshaddeq digelar. Memasuki PN, ratusan orang berpakaian hitam-hitam memenuhi setiap sudut ruangan pengadilan. Mereka adalah pendukung Moshaddeq yang tergabung dalam Front Persatuan Nasional (FPN). "Diperkirakan ada dua ribu orang yang akan datang," kata salah satu pengunjung sidang.
 
Berjubelnya para pengunjung sidang, membuat wartawan yang akan meliput kewalahan mencari tempat untuk mengikuti jalannya sidang. Menurut rencana, sidang hari ini akan mendengarkan keterangan dua saksi meringankan yang menjadi saksi pertaubatan Modhaddeq. Kedua saksi itu adalah Agus Miftah dan Said Agil Shiraj. Jika waktu memungkinkan, hakim juga mengagendakan pemeriksaan terdakwa Moshaddeq pada sidang hari ini. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Tertibkan 12 SPBE

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Tertibkan 12 SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com