Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sempat Ragukan Moshaddeq

Kompas.com - 20/02/2008, 15:08 WIB

JAKARTA, RABU- Ketua Majelis Ulama Indonesia Jakarta Selatan, Ahmad Nawawi, sempat menyangsikan bahwa ia sedang menjadi saksi sidang dengan terdakwa Ahmad Moshaddeq. Pasalnya, ia tidak yakin bahwa yang jadi terdakwa pada sidang tersebut benar-benar Ahmad Moshaddeq, mantan pemimpin aliran Al Qiyadah al Islamiyah yang pernah dilihatnya melalui layar televisi.

"Saya liat kok yang duduk di di situ sepertinya beda dengan Moshaddeq yang saya liat di TV. Waktu itu dia pake peci, jas. Pokoknya necis lah. Apa benar ini Moshaddeq itu?," tanya Ahmad.

Setelah diyakinkan Ketua Majelis Hakim Zahrul Rabain bahwa yang hadir sebagai terdakwa benar-benar Moshaddeq, Ahmad Nawawi lalu melanjutkan keterangannya dalam persidangan.

Dalam kesaksiannya, Nawawi menceritakan bahwa ia pernah mendapatkan laporan dari warga pada 24 Oktober 2007 soal adanya kegiatan peribadatan yang dilakukan oleh anggota aliran Al Qiyadah yang berjumlah ratusan orang di Wisma Tani, Jakarta Selatan. Warga juga menyampaikan bahwa ajaran-ajaran aliran tersebut bertentangan dengan ajaran Islam seperti soal syahadat, penerapan rukun Islam, dan juga pengakuan pemimpin aliran tersebut sebagai seorang nabi.

Ia berpendapat, penghilangan nama Nabi Muhammad SAW dalam syahadat oleh Al Qiyadah merupakan penghinaan dan penistaan terhadap ajaran agama Islam.

"Dengan mengakui dirinya sebagai seorang nabi, berarti Moshaddeq tidak mengakui Muhammad sebagai nabi terakhir umat Islam," kata Nawawi.

Membantah

Menanggapi kesaksian Nawawi itu, Moshaddeq membantah semua semua pernyataan yang mengatakan bahwa ia pernah menyebutnya dirinya sebagai seorang nabi. Bahkan ia menantang untuk membuktikannya.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya sebagaimana yang disebutkan pada kitab suci, ia juga mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai seorang rasul. "Saya juga mengakui semua nabi dalam kitab suci seperti Isa Almasih dan Nabi Muhammad SAW. Semua rasul jadi idola saya. Saya juga tidak pernah mengatakan diri saya sebagai seorang nabi," kata Moshaddeq dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (20/2).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com