JAKARTA, KAMIS - Ribuan warga Tanah Luwu di Jakarta dan sekitarnya menghadiri Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-62 di Gedung Olahraga, Jakarta Utara, Kamis (7/2). Acara berlangsung semarak dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat asal Tanah Luwu yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Tanah Luwu (KKTL) seperti Mayjen (Purn) TNI Muslim Massewa dan Fachri Andi Leluasa. Sejumlah artis ibu kota asal Sulsel
memeriahkan acara tersebut diantaranya Cici Paramida, Sarwana, Kondang In, dan artis ibu kota lainnya.
Dalam peringatan tersebut tercetus kembali keinginan masyarakat Tanah Luwu untuk memperjuangkan Pembentukan Provinsi Luwu Raya.
Dewan Penasehat KKTL Fachri Andi Leluasa mengatakan sudah sepantasnya Luwu Raya diwujudkan jadi provinsi terpisah dari Sulawesi Selatan karena daerah ini dianggap mampu mandiri. "Belajar dari sejarah sebenarnya Luwu Raya dulu adalah provinsi. Zaman Bung Karno tahun 63 sempat menjadikan Luwu Raya provinsi di Sulawesi dan ini berkembang terus sampai sekarang," ujar Fachri.
Dia mengatakan aturan yang ada memungkinkan Luwu Utara bisa menjadi provinsi. "Saya kira masyarakat Tanah Luwu dari dulu ingin menjadi provinsi sendiri. Selain SDM dan SDA, Tanah Luwu hampir memenuhi syarat jadi provinsi baru," katanya.
Pihaknya, lanjut Fachri, akan memperjuangkan terbentuknya Provinsi Luwu Raya dan diharapkan setelah pemilihan umum (Pemilu) 2009 sudah terealisasi. "Saya kira semua pihak harus duduk kembali membicarakan soal ini dan mengambil tindakan konkret," ujarnya.
Ketua Umum Badan Koordinasi dan Pembentukan Provinsi
Luwu Raya, Rakhmad Sujono mengatakan dalam waktu dekat DPRD Luwu Utara dan Luwu Timur akan menyusul Palopo dan Luwu memberi rekomendasi persetujuan pembentukan Provinsi Luwu Raya. "Apakah Toraja mau bergabung dengan Luwu Raya kami persilahkan. Kami tidak mengajak tapi kalau berkenan gabung tidak masalah," katanya.
Menurut Rakhmad, pengajuan pembentukan provinsi bukan karena alasan politik melainkan karena alasan pelayanan kepada masyarakat. "Bayangkan kita ke Makassar sampai delapan jam. Kalau kita bisa urus masalah di Luwu kenapa harus ke Makassar," katanya.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
Hasanuddin Massaile mengatakan sah-sah saja Luwu Raya memisahkan diri dari Sulsel. "Tapi harus membuat persiapan matang untuk menjadi provinsi baru. Jangan sampai terhenti di tengah jalan jadi harus dipikirkan apa yang diperlukan," katanya. (Persda Network/aco)