Setelah pengobatan sekitar 1-3 minggu, biasanya pasien mulai bisa tenang dan mau tidur. Selanjutnya adalah tahap perawatan. Obat tetap diberikan dan jangka waktunya tergantung pada frekuensi kekambuhan sakitnya.
Bagi pasien yang kambuh sekali selama pengobatan, dianjurkan minum obat selama 9 bulan. Bila kambuhnya dua kali, pengobatan bisa berlangsung selama dua tahun. Sedangkan jika sampai tiga kali kambuh, konsumsi obat bisa selama lima tahun.
Jika kambuhnya lebih dari tiga kali, minum obatnya bisa seumur hidup. "Kami tidak begitu saja melepaskan pasien dalam hal minum obat, karena obat ada efek sampingnya. Jika tidak diatur dosisnya, orang bisa mengantuk dan tidur terus, tidak bisa bekerja dan cepat gemuk," tambah Dr. Chandra.
Oleh sebab itu pasien yang sudah diijinkan pulang tetap dianjurkan datang berkonsultasi, paling tidak seminggu sekali. Selain untuk mengetahui perkembangan juga untuk mengatur dosis obat. Hal ini penting supaya kemungkinan adanya efek samping bisa segera diantisipasi.
Makin baik kemajuan yang dialami pasien, frekuensi konsultasi juga makin berkurang. Kini sudah banyak diproduksi obat moderen yang berkualitas baik. Sanatorium Dharmawangsa pun berusaha menggunakan obat yang terbaik atau obat generasi II.
Kata Dr. Chandra, "Obat generasi II mempunyai efek samping lebih ringan dan tidak begitu membahayakan. Tapi bukan berarti tidak ada efek sampingnya.”
Untuk layanan rawat inap tersedia kelas ekonomi sampai kelas VIP.
Sanatorium Dharmawangsa
Jl. Dharmawangsa Raya No. 13 Blok P II
Kebayoran Baru, Jakarta 12160
Telp. (021) 7394484 Fax. 7394162
Hotline. 08001090909