Salin Artikel

Nasib Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024: Dilarang PDI-P Daftar, Diberi Karpet Merah oleh Golkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution dilarang oleh PDI-P untuk mendaftar di Pilkada Sumatera Utara 2024.

PDI-P berpandangan, Bobby sudah tidak memiliki garis politik yang sama dengan PDI-P.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto pun menegaskan semua orang dari PDI-P boleh mendaftar di Pilkada Sumut, kecuali Bobby.

"Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah Sumatera Utara, kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby itu usulan dari bawah," kata Hasto, Jumat (12/4/2024).

Nasib Bobby di PDI-P sendiri memang tidak jelas.

Bobby yang menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 membuat dirinya diusulkan untuk dipecat PDI-P.

Namun, hingga saat ini, tidak pernah ada kejelasan mengenai pemecatan Bobby Nasution oleh PDI-P.

Partai Golkar pun menyambut Bobby dengan memberi surat tugas untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Surat tugas Golkar untuk Bobby

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons Hasto yang menyebut Bobby tidak boleh mendaftar untuk maju di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Airlangga menegaskan bahwa Bobby sudah mendapat surat tugas dari Partai Golkar.

"Kalau Mas Bobby kan sudah mendapatkan surat tugas dari Partai Golkar bersama dengan Wagub Ijeck," ujar Airlangga saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam.

Airlangga menjelaskan, Bobby dan Musa Rajekhsah (Ijeck) memang menjadi dua sosok yang mendapat surat tugas dari Golkar untuk maju di Pilkada Sumut.

Bobby bahkan sudah menghadiri acara pengarahan para bakal calon kepala daerah dari Partai Golkar.

"Dan Partai Golkar akan melakukan evaluasi, nanti kita lihat evaluasinya," imbuhnya.

Bobby tetap mau daftar lewat PDI-P

Merespons Hasto yang melarang dirinya maju, Bobby mengaku akan tetap mencoba mendaftar dari PDI-P.

"Insya Allah (nanti) akan dicoba (mendaftar di PDI-P),'' ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantor wali kota Medan, Selasa (16/4/2024).

Selain itu, ia akan mendatangi semua partai untuk mengambil formulir dukungan pada Pilkada Sumut.

"Formulirnya itu kita daftarkan kita mencoba dari semua partai, kalau bisa," ujarnya.

Bobby menyebutkan, sejauh ini ada beberapa partai yang menyampaikan dukungan secara lisan dan penugasan.

Dukungan itu diberikan karena kinerjanya sebagai wali kota Medan. Karena itu, dia akan tetap fokus menyelesaikan jabatannya sebagai wali kota Medan.

"Masalah gubernur saya sampaikan ada beberapa partai secara lisan, sudah memberikan surat tugas dari bulan Desember 2023. Beberapa partai kemarin secara lisan saja (juga menyampaikan dukungan)," ungkap dia.

"Tapi yang selalu saya sampaikan partai itu melihat bagaimana kinerja kita hari ini. Jadi tugas saya akan menyelesaikan tugas saya sebagai wali kota karena mereka melihat kinerja dulu," tambah dia.

Suami Kahiyang Ayu ini mengatakan, hubungannya dengan partai di DPRD Kota Medan berjalan baik.

"Selalu sampaikan dengan partai, seluruh partai, bukan urusan politiknya ya tapi urusan kerja dengan DPRD Medan, dengan seluruh fraksi beberapa kebijakan, keputusan kita ambil itu putusan sama-sama. Tidak ada yang gejolak terlalu tinggi. Ini di-support partai politik," ungkapnya.

Gibran tenang-tenang saja

Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka meminta menanyakan langsung kepada Bobby terkait PDI-P yang menutup pintu kepada Bobby.

"Ya, tanya aja ke Bobby, ya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/4/2024).

Gibran tak mempersoalkan terkait PDI-P terbuka bagi siapapun kecuali Bobby dalam penjaringan kepala daerah di Sumut.

"Ya, enggak apa-apa. Tenang aja," ungkap dia.

Soal kemungkinan Bobby maju Pilkada Sumut dengan bergabung partai politik lain, Gibran lagi-lagi meminta menanyakan hal itu kepada Bobby.

"Ditanyakan ke Bobby aja ya," jelasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/17/07245781/nasib-bobby-nasution-di-pilkada-sumut-2024-dilarang-pdi-p-daftar-diberi

Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke