Dia mengatakan, pertemuan politik memang kerap berlangsung dalam suasana perayaan Idul Fitri.
“Ya ini kan jamannya Idul Fitri siapa pun tidak boleh ditolak,” ujar Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).
Meski begitu, dia menganggap pertemuan itu merupakan sinyal yang positif.
“Tapi, ya suatu pertanda-pertanda yang baik,” kata Jusuf Kalla.
Di sisi lain, Kalla sepakat bahwa perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah sebagai momentum rekonsiliasi nasional.
Hanya saja, dia meminta masyarakat menghormati langkah sejumlah pihak yang masih berupaya menggugat hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tentunya secara politik baik walaupun ada juga pihak tertentu yang ingin lebih jelas dalam mencapai keadilannya, dan itu kita melihat itu sebagai kenyataan, tentu kita dalam kerangka persatuan kenegaraan bahwa kembali ke rekonsiliasi,” ujar Jusuf Kalla.
Diketahui, Rosan menyambangi rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Rabu pagi.
Pantauan Kompas.com, Rosan tiba pukul 10.40 WIB dan hanya lima menit saja di dalam kediaman Megawati.
Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Rosan hanya memberikan selamat Idul Fitri.
Namun, Hasto tak menjawab secara rinci apakah Rosan sempat bertemu secara langsung atau tidak dengan Megawati.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/10/13353131/komentari-kunjungan-rosan-ke-rumah-megawati-jusuf-kalla-pertanda-yang-baik