Salin Artikel

Mari Mencintai Indonesia dengan Usaha dan Amal

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi muda diajak untuk tidak pernah lelah mencintai, merawat, dan memajukan Indonesia dengan bergotong-royong dalam usaha dan amal. Karena, usaha dan amal adalah bentuk panggilan ketuhanan dan keindonesiaan. Iman kepada Tuhan harus disertai dengan usaha dan amal kebajikan dalam kehidupan berbangsa.

Ajakan itu disampaikan pemikir kebhinekaan Sukidi pada acara buka puasa bersama di kediaman tokoh Partai Golkar Akbar Tandjung di Jakarta, Minggu (7/4/2024). Buka puasa bersama ini diinisiasi oleh sosok-sosok muda lintas generasi, agama, profesi, sektor, dan bahkan lintas partai politik dalam semangat juang bersama untuk mencintai Tanah Air Indonesia dengan usaha dan amal.

Dalam acara itu Sukidi mengingatkan kembali pesan pendiri bangsa, Bung Hatta, saat menyampaikan pidato "Indonesia Menggugat" pada 22 Maret 1928 di Rotterdam, Belanda. Umur Bung Hatta saat itu baru 26 tahun.

“Yang Mulia Tuan-tuan Hakim! Sekarang aku sedang siap menunggu keputusan Tuan-tuan tentang pergerakan kami. Kata-kata Rene de Clerq, yang dipilih pemuda Indonesia sebagai petunjuk, hinggap di bibirku: Hanya ada satu tanah air yang disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha itu ialah usahaku,” kata Bung Hatta seperti dikutip Sukidi.

"Mencintai Indonesia dengan amal kebajikan menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi generasi muda sebagai penentu masa depan Indonesia," kata Sukidi.

Kolaborasi dalam amal kebajikan, lanjut dia, dapat diwujudkan dengan membangun kesadaran bersama untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dan etika luhur bangsa dalam keteladanan hidup sehari-hari.

Bangsa Indonesia yang majemuk perlu mengembangkan kesadaran kebhinekaan agar dapat hidup saling berdampingan, penuh toleransi, dan saling menghormati. Juga penting untuk memperkukuh tali silaturahmi dan ikatan persaudaraan kemanusiaan di tengah kesenjangan yang meningkat.

"Kita harus menjaga spirit persatuan dan kesatuan bangsa di tengah prasangka sosial dan polarisasi politik. Selain itu, lakukanlah keberpihakan konkret kepada kaum fakir, miskin, dan mereka yang telantar di tengah kesusahan hidup rakyat," ujar doktor studi Islam dari Universitas Harvard itu.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/09/20391391/mari-mencintai-indonesia-dengan-usaha-dan-amal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke