Sebab, opsi untuk penataan kawasan baru bisa dilakukan apabila status tanahnya jelas, sudah bersertifikat, dan/atau sudah berkepemilikan kuat.
“Karena memang itu semua butuh pendalaman, kami coba gandeng Baznas untuk memberikan bantuan material,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma kepada wartawan di lokasi, Senin (8/4/2024).
Nominal uang itu, kata dia, bisa fluktuatif tergantung dengan situasi di lapangan. Akan tetapi, saat ini prosesnya terhambat cuti panjang hari raya Idul Fitri. Sehingga ada proses administratif yang belum bisa dijalankan.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Suku Dinas Sosial (Sudinsos) telah memberikan bantuan melalui pembuatan posko pengungsian dan logistik.
“Respons cepat kami bisa dilihat dari BPBD sudah membuat posko. Dari Dinsos membantu logistik, baik itu naturanya maupun matras. Kemudian tenda-tenda, dan dapur umum,” tutur Dhany.
Lebih lanjut, Dhany mengimbau agar warga yang hendak mudik dan meninggalkan bangunan kosong untuk berhati-hati.
“Matikan listrik dan kompornya. Harapan kami supaya di musim pemudik ini kita waspada. Rumah-rumah titipkan kuncinya pada tetangga, percayakan mereka untuk memantau rumah di sekeliling; listrik, gas, kompor–yang mudah terbakar. Termasuk antisipasi korlseting,” tegas dia.
Sebagai informasi, kebakaran itu berlangsung Sabtu (6/4/2024) malam. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 16 unit dan 64 personel.
Saat ini, para korban yang terdampak kebakaran mengungsi di tiga titik berbeda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Kebakaran ini menghanguskan 26 rumah yang terdiri dari 146 jiwa. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting hexos di sebuah lantai dua bangunan. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/08/19354411/pemkot-jakpus-akan-gandeng-baznas-beri-dana-stimulus-untuk-korban-kebakaran