Salin Artikel

Kemenlu Tengah Selamatkan 5 WNI yang Terjerat Bisnis "Online Scam" di Myanmar

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkap tengah menangani kasus 5 warga negara Indonesia (WNI) yang terjerat bisnis penipuan online (online scam) di Hpa Lu, Myanmar.

Penanganan ini dilakukan bersama KBRI Yangon dan KBRI Bangkok mengingat Thailand kerap menjadi pintu masuk yang digunakan ke wilayah konflik bersenjata tersebut.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan berbagai macam upaya untuk menyelamatkan kelima WNI tersebut.

"Sebagaimana diketahui wilayah Hpa Lu dan Myawaddy adalah wilayah konflik bersenjata dan dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata. Namun demikian berbagai macam upaya terus kita telah lakukan," kata Judha dalam acara temu media di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024) malam.

Sejauh ini kata Judha, pihaknya telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Pihak Indonesia meminta agar otoritas Myanmar bisa melakukan penanganan segera untuk mengamankan 5 WNI tersebut.

Kemudian KBRI juga sudah melakukan komunikasi dengan otoritas kepolisian dan otoritas imigrasi yang ada di Naypyidaw, Myanmar.

"Namun kita pahami otoritas Myanmar memiliki jangkauan yang terbatas untuk bisa masuk di wilayah tersebut," tutur Judha.

Oleh karena itu, selain mekanisme formal, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak lain untuk secepatnya menyelamatkan WNI. Di sisi lain, komunikasi terus dilakukan dengan keluarga lima WNI di Indonesia.

"Kita beberapa kali sudah komunikasi baik secara daring Zoom. Ini kita selalu update apa yang kita lakukan, langkah-langkah penyelamatan namun hingga saat ini memang masih terkendala. Dan kita terus upayakan secepatnya agar bisa kita upayakan," tutur Judha.

Lebih lanjut, Judha mengingatkan, agar masyarakat terus berhati-hati karena kasus online scam masih terus terjadi terhadap berbagai tawaran kerja di luar negeri yang disebarkan melalui media sosial.

Kasus pun tercatat meningkat dengan total 3.703 yang berhasil ditangani hingga Maret 2024.

Sebagian besar kasus terjadi di Kamboja dengan total 1.114 kasus. Sisanya berada di Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

"Lakukan cross-check, periksa kredibilitas dari perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut, kemudian pastikan ketika bekerja ke luar negeri sesuai prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kemenaker, ada prosedur yang harus diikuti," jelas Judha.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/04/11325071/kemenlu-tengah-selamatkan-5-wni-yang-terjerat-bisnis-online-scam-di-myanmar

Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke