Salin Artikel

Hidayat Nur Wahid Unggul Jauh di Dapil "Neraka" DKI Jakarta II

Mengutip Kompas.id, berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid memperoleh 205.545 suara.

Suara yang diperoleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu unggul jauh dibandingkan Himmatul Aliyah dari Partai Gerindra yang berada di posisi kedua dengan 68.445 suara.

Di bawah Hidayat dan Himmatul, ada dua caleg yang punya suara di atas 60.000, yakni Abraham Sridjaja dari Partai Golkar (60.906 suara) dan Ida Fauziyah dari Partai Kebangkitan Bangsa (60.180 suara).

Berikut ini daftar 10 caleg dengan suara terbanyak di Dapil DKI Jakarta II berdasarkan hasil rekapitulasi KPU DKI Jakarta:

1. Hidayat Nur Wahid (PKS): 205.545 suara

2. Himmatul Aliyah (Gerindra): 68.445 suara

3. Abrahaman Sridjaja (Golkar): 60.906 suara

4. Ida Fauziyah (PKB): 60.180 suara

5. Kurniasih Mufidayati (PKS): 56.982 suara

6. Melani Leimena Suharli (Demokrat): 53.763 suara

7. Once Mekel (PDI-P): 47.896 suara

8. Uya Kuya (PAN): 46.326 suara

9. Masinton Pasaribu (PDI-P): 44.243 suara

10. Eriko Sotarduga (PDI-P): 40.880 suara

Namun, daftar 10 besar caleg dengan suara terbanyak di Dapil DKI Jakarta II masih dapat berubah karena ada pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (10/3/2024) kemarin.

Dapil DKI Jakarta II dijuluki sebagai dapil 'neraka' karena ada banyak nama tenar yang bertarung memperebutkan 7 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di dapil ini.

Sejumlah nama beken pun tercatat tidak memperoleh cukup banyak suara untuk bisa masuk 10 besar, misalnya, Ade Armando dari Partai Solidaritas Indonesia, Liliana Tanoesoedibjo dan Prabu Revolusi dari Partai Perindo.

Kemudian, ada juga Prasetio Edi Marsudi dan Ronny Talapessy dari PDI-P, Christina Aryani dari Partai Golkar, Ahmad Effendy Choirie dari Partai Nasdem, dan Adhyaksa Dault dari PAN yang perolehan suaranya tidak menembus 10 besar.

Mendapatkan suara besar saja tidak menjamin caleg dapat menjadi anggota dewan karena ada syarat partai politiknya harus lolos ambang batas parlemen 4 persen dari suara sah nasional.

Selain itu, suara yang diperoleh partai politik dan caleg juga akan dikonversi melalui metode sainte lague untuk menentukan caleg mana saja yang akan terpilih.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/11/15474331/hidayat-nur-wahid-unggul-jauh-di-dapil-neraka-dki-jakarta-ii

Terkini Lainnya

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke