Salin Artikel

5 Parpol Pemilu 2024 dengan Dana Kampanye Terbesar, Ada yang Tembus Rp 173 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 partai politik peserta Pemilu 2024 telah menyampaikan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Menurut catatan KPU, besaran dana kampanye yang dilaporkan 18 partai politik beragam. Angkanya mulai dari Rp 400 juta hingga lebih dari 170 miliar rupiah.

Dari 18 partai politik, PDI Perjuangan tercatat sebagai partai dengan pengeluaran dana kampanye terbesar. Besaran dana kampanye partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tembus Rp 173 miliar.

Di urutan kedua, ada Partai Gerindra yang melaporkan dana kampanye di kisaran Rp 92 miliar. Lalu, mengekor di urutan ketiga, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan besaran dana kampanye Rp 80 miliar.

Selanjutnya, Partai Demokrat menempati urutan keempat parpol dengan dana kampanye terbesar, yang pengeluarannya lebih dari Rp 72 miliar. Kelima, ada Partai Golkar yang menghabiskan dana kampanye mencapai Rp 45 miliar.

Sementara, Partai Ummat tercatat sebagai partai politik dengan pengeluaran dana kampanye paling kecil, tak sampai setengah miliar rupiah. Lalu, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang besaran dana kampanyenya sekitar Rp 800 juta, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang hanya mengeluarkan Rp 1 miliar.

Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, dana kampanye peserta pemilubakal diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) yang ditunjuk KPU. Saat ini, laporan dana kampanye sudah ada di KAP yang ditunjuk KPU untuk masing-masing peserta pemilu.

"KAP yang ditunjuk oleh KPU akan melakukan audit atas laporan yang diterima paling lama 30 hari terhitung sejak KAP menerima laporan dana kampanye dari peserta pemilu," kata Idham.

Adapun laporan dana kampanye terdiri dari Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), Laporan Pemberi Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK), dan LPPDK. LPPDK 18 partai politik peserta Pemilu 2024 diserahkan ke KPU pada 23-29 Februari 2024.

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Penerimaan: Rp 1.005.504.817,30
  • Pengeluaran: Rp 800.505.963,46

2. Partai Gerindra

  • Penerimaan: Rp 92.842.469.477,40
  • Pengeluaran: Rp 92.839.827.846,61

3. PDI-P

  • Penerimaan: Rp 173.397.897.536,00
  • Pengeluaran: Rp 173.221.200.996,00

4. Partai Golkar

  • Penerimaan: Rp 45.236.060.400,00
  • Pengeluaran: Rp 45.219.158.648,00

5. Partai NasDem

6. Partai Buruh

  • Penerimaan: Rp 10.155.662.532,00
  • Pengeluaran: Rp 10.147.142.349,00

7. Partai Gelora

  • Penerimaan: Rp 6.808.503.797,04
  • Pengeluaran: Rp 6.803.612.500,00

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Penerimaan: Rp 16.712.497.087,00
  • Pengeluaran: Rp 16.703.608.199,00

9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

  • Penerimaan: Rp 1.510.041.200,00
  • Pengeluaran: Rp 1.500.041.200,00

10. Partai Hanura

  • Penerimaan: Rp 5.032.488.869,00
  • Pengeluaran: Rp 5.022.556.573,60

11. Partai Garuda

  • Penerimaan: Rp 5.500.000.000,00
  • Pengeluaran: Rp 5.497.684.500,00

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

13. Partai Bulan Bintang (PBB)

  • Penerimaan: Rp 27.761.541.659,00
  • Pengeluaran: Rp 27.760.541.659,00

14. Partai Demokrat

  • Penerimaan: Rp 73.431.679.034,00
  • Pengeluaran: Rp 72.273.700.282,00

15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

  • Penerimaan: Rp 80.098.501.068,20
  • Pengeluaran: Rp 80.096.534.876,64

16. Partai Perindo

  • Penerimaan: Rp 20.933.822.550,00
  • Pengeluaran: Rp 20.643.301.550,00

17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  • Penerimaan Rp 20.127.038.739,00
  • Pengeluaran: Rp 20.013.294.563,00

18. Partai Ummat

  • Penerimaan Rp 480.725.618,00
  • Pengeluaran Rp 479.699.300,00

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/08/11421831/5-parpol-pemilu-2024-dengan-dana-kampanye-terbesar-ada-yang-tembus-rp-173

Terkini Lainnya

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke