Salin Artikel

Tegaskan Kini Jadi Parpol Koalisi Pemerintah, Demokrat Singgung Parpol Koalisi tapi Bersikap Oposisi

Dia lantas menyinggung sikap partai lain yang masih menjadi bagian dari pemerintahan tapi bertindak seperti oposisi.

“Kami konsisten, beda dengan partai yang berada di pemerintahan berlaku seperti oposisi. Kalau kita tidak, oposisi ya oposisi, pemerintahan ya pemerintahan,” ujar Andi Mallarangeng di kantor Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Dia mengungkapkan, ajakan Jokowi agar AHY menjabat sebagai Menteri ATR/BPN berlangsung cepat.

Andi mengklaim bahwa Demokrat juga tidak berekspektasi mendapatkan tawaran tersebut.

Pasalnya, selama sembilan tahun ini posisi Demokrat merupakan oposisi pemerintah.

“Kami sebenarnya tidak punya ekspektasi, kami oposisi. Tapi, kemudian ada penawaran dari Presiden Jokowi itu, maka kami bergabung dalam pemerintahan,” kata Andi.

Di sisi lain, Andi mengatakan, Jokowi tak berkomunikasi lebih dulu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal tawaran pada AHY untuk masuk ke kabinetnya.

Menurut Andi, komunikasi itu dijalin langsung antara Jokowi dan AHY dan baru terjadi pada Selasa (20/2/2024) kemarin.

“Rasanya enggak ada ya (komunikasi Jokowi-SBY). Tetapi langsung dengan Ketua Umum, Mas AHY sendiri,” katanya.

Diketahui, parpol yang masih menjadi bagian dari koalisi pemerintah tapi menarasikan perubahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemarin adalah Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu, parpol koalisi pemerintah yang mengusung keberlanjutan berkumpul di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Misalnya, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/21/17370061/tegaskan-kini-jadi-parpol-koalisi-pemerintah-demokrat-singgung-parpol

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke